Selasa, 24 Agustus 2010

BULAN PERNAH TERBELAH MENJADI DUA

 Bukankah Dalam Qur'an tertulis:

...Dan telah TERBELAH BULAN. (Qs. 54 Qamar:1)

Apakah betul apa yg difirmankan ALLAH dalam Qur'an jika bulan SAAT ini memang terbelah?

Perhatikan, mukjizat ini bukan hanya sekedar cerita yang cuma dapat
didengar saja, tapi mukjizat Qur'an ini masih dapat dilihat dengan
JELAS SEKALI.

Terlampir adalah foto bulan dari koleksi NASA. Semoga hal itu akan
semakin menyempurnakan keyakinan kita terhadap kekuasan ALLAH dan kerasulan nabi Muhammad SAW.

Dalam Bukhari dan Muslim, juga dalam kitab2 hadits yang terkenal
lainnya, diriwayatkan bahwa sebelum Rasulullah Muhammad SAW hijrah,
berkumpullah tokoh2 kafir Quraiy, seperti Abu Jahal, Walid bin Mughirah
dan Al 'Ash bin Qail.

Mereka meminta kepada nabi Muhammad SAW untuk membelah bulan. Kata
mereka, "Seandainya kamu benar2 seorang nabi, maka belahlah bulan
menjadi dua."

Rasulullah SAW berkata kepada mereka, "Apakah kalian akan masuk Islam jika aku sanggup melakukannya?"

Mereka menjawab, "Ya." Lalu Rasulullah Muhammad SAW berdoa kepada ALLAH
agar bulan terbelah menjadi dua. Rasulullah Muhammad SAW memberi
isyarat dengan jarinya, maka bulanpun terbelah menjadi dua. Selanjutnya
sambil menyebut nama setiap orang kafir yang hadir, Rasulullah Muhammad
SAW berkata, "Hai Fulan, bersaksilah kamu. Hai Fulan, bersaksilah kamu."

Demikian jauh jarak belahan bulan itu sehingga gunung Hira nampak
berada diantara keduanya. Akan tetapi orang2 kafir yang hadir berkata,
"Ini sihir!" padahal semua orang yang hadir menyaksikan pembelahan
bulan tersebut dengan seksama.

Atas peristiwa ini ALLAH menurunkan ayat Al Qur'an: " Telah dekat saat
itu dan bulan telah terbelah. Dan jika orang2 (kafir) menyaksikan suatu
tanda (mukjizat), mereka mengingkarinya dan mengatakan bahwa itu adalah
sihir." (QS Al Qomar 54:1-2)

Apakah kalian akan membenarkan ayat Al-Qur'an ini yang menyebabkan
masuk Islamnya pimpinan Hizb Islami Inggris? Di bawah ini adalah
kisahnya. Dalam temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim,
Prof.Dr.Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan
pertanyaan kepadanya, apakah ayat dari surat Al-Qamar di atas memiliki
kandungan mukjizat secara ilmiah? Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar
menjawabnya sebagai berikut:

Tentang ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah. Beberapa waktu
lalu, saya mempresentasikan hal itu di University Cardif, Inggris
bagian Barat. Para peserta yang hadir ber-macam2, ada yang muslim dan
ada juga yang bukan muslim. Salah satu tema diskusi waktu itu adalah
seputar mukjizat ilmiah dari Al-Qur'an.

Salah seorang pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan bertanya, "
Wahai Tuan, apakah menurut anda ayat yang berbunyi "Telah dekat hari
qiamat dan bulan pun telah terbelah" mengandung mukjizat secara ilmiah?

Maka saya menjawabnya: Tidak, sebab kehebatan ilmiah diterangkan oleh
ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa diterangkan ilmu
pengetahuan, sebab ia tidak bisa menjangkaunya. Dan tentang terbelahnya
bulan, maka hal itu adalah mukjizat yang terjadi pada masa Rasul
terakhir Muhammad shallallahu 'alaihi wassalam, sebagai pembenaran atas
kenabian dan kerasulannya, sebagaimana nabi2 sebelumnya.

Dan mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh
setiap orang yang melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam
kitab Allah dan hadits2 Rasulullah, maka tentulah kami para muslimin di
zaman ini tidak akan mengimani hal itu. Akan tetapi hal itu memang
benar termaktub di dalam Al-Qur'an dan hadits2 Rasulullah shallallahu
alaihi wassalam.

Dan memang Allah ta'alaa benar2 maha berkuasa atas segala sesuatu.

Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip sebuah kisah Rasulullah
SAW membelah bulan. Kisah itu adalah sebelum hijrah dari Mekah
Mukarramah ke Madinah Munawarah.

Orang2 musyrik berkata, "Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu (dengan nada mengejek dan meng-olok2)?"

Rasulullah SAW bertanya, "Apa yang kalian inginkan?" Mereka menjawab, "Coba belah bulan..." Rasulullah SAW pun berdiri dan terdiam, berdoa kepada Allah agar menolongnya. Lalu Allah memberitahu Muhammad SAW agar mengarahkan telunjuknya ke bulan.

Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan dan terbelahlah bulan
itu dengan se-benar2-nya. Serta-merta orang2 musyrik pun berujar,
"Muhammad, engkau benar2 telah menyihir kami!"

Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa sihir, memang benar bisa saja
"menyihir" orang yang ada disampingnya akan tetapi tidak bisa menyihir
orang yang tidak ada di tempat itu. Lalu mereka pun menunggu orang2
yang akan pulang dari perjalanan.

Orang2 Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Mekkah menanti
orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika datang rombongan
yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah, orang2 musyrik pun
bertanya,

"Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?" Mereka menjawab, "Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing2-nya kemudian bersatu kembali..."

Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap kafir
ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya: "Sungguh, telah
dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda2
kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata,

"Ini adalah sihir yang terus-menerus", dan mereka mendustakannya, bahkan
mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah
tetap... (sampai akhir surat Al-Qamar).

Ini adalah kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar.

Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi
tersebut, berdiri seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri
seraya berkata, "Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy
Inggris. Wahai Tuan, bolehkah aku menambahkan?" Prof. Dr. Zaghlul
Al-Najar menjawab:"Dipersilahkan dengan senang hati."

Daud Musa Pitkhok berkata, "Aku pernah meneliti agama2 (sebelum menjadi
muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah
terjemah makna2 Al-Qur'an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih
kepadanya dan aku membawa terjemah itu pulang ke rumah.

Dan ketika aku mem-buka2 terjemahan Al-Qur'an itu di rumah, maka surat yang pertama aku buka ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya: "Telah dekat hari
qiamat dan bulan pun telah terbelah..."

Aku bergumam: Apakah kalimat ini masuk akal? Apakah mungkin bulan bisa
terbelah kemudian bersatu kembali? Andai benar, kekuatan macam apa yang
bisa melakukan hal itu? Maka, aku pun berhenti membaca ayat2
selanjutnya dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan se-hari2.
Akan tetapi Allah maha tahu tentang tingkat keikhlasam hamba-Nya dalam
pencarian kebenaran.

Suatu hari aku duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah
diskusi antara seorang presenter Inggris dan 3 orang pakar ruang
angkasa AS. Ketiga pakar antariksa tersebut bercerita tentang dana yang
begitu besar dalam rangka melakukan perjalanan ke antariksa, padahal
saat yang sama dunia sedang mengalami masalah kelaparan, kemiskinan,
sakit dan perselisihan.

Presenter berkata, "Andaikan dana itu digunakan untuk memakmurkan bumi,
tentulah lebih banyak gunanya." Ketiga pakar itu pun membela diri
dengan proyek antariksanya dan berkata, "Proyek antariksa ini akan
membawa dampak yang sangat positif pada banyak segmen kehidupan
manusia, baik pada segi kedokteran, industri ataupun pertanian. Jadi
pendanaan tersebut bukanlah hal yang sia2, akan tetapi hal itu dalam rangka pengembangan kehidupan manusia."

Dalam diskusi tersebut dibahas tentang turunnya astronot hingga
menjejakkan kakinya di bulan, dimana perjalanan antariksa ke bulan
tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar.

Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget dan berkata, "Kebodohan
macam apalagi ini, dana yang begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk
bisa mendarat di bulan?

" Mereka pun menjawab, "Tidak! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu
pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang
ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat
tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta
dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana
itu kepada siapapun."

Mendengar hal itu, presenter itu pun bertanya, "Hakikat apa yang kalian
telah capai hingga demikian mahal taruhannya?" Mereka menjawab, "
Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala,
kemudian menyatu kembali!

Presenter pun bertanya, "Bagaimana kalian bisa yakin akan hal itu?" Mereka menjawab, "Kami mendapati secara pasti dari batu2-an yang terpisah (katrena) terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Kami meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, "Hal ini tidak mungkin terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali!"



Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, "
Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, 'Mukjizat (kehebatan) benar2
telah terjadi pada diri Muhammad shallallahu alaihi wassallam 1400-an
tahun yang lalu.

Allah benar2 telah meng-olok2 AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, hingga 100 juta dollar, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin! Agama Islam ini tidak mungkin salah... Lalu aku pun kembali membuka Mushhaf Al-Qur'an dan aku baca surat Al-Qamar.... Dan saat itu adalah awal aku menerima dan masuk Islam."

Diterjemahkan oleh: Abu Muhammad ibn Shadiq
(Sabtu, 22 Sya'ban1424H/18-10-2003M) ( Sumber : www.facebook.com/photo.php?pid=3339689&id=298400792751 )

Antara “YAHUDI ASLI” dan “YAHUDI PALSU”

Rev 2:9 : Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu--namun engkau kaya--dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.

Menurut Oxford Universal Dictionary, 1944 (hal. 1838) yang disebut sebagai Semit adalah kelompok ras manusia yang disebutkan di dalam Genesis 10 sebagai anak-cucu keturunan Shem, anaknya Nuh, seperti ras Arab, Yahudi, Asyiria dan Armenia, berbicara dengan bahasa Semit sebagai bahasa ibunya. Jadi, pada umumnya orang di dunia ketika ditanya “apakah Yahudi modern aslinya adalah dari keturunan Ibrani atau Semit”, mereka akan menjawab “Ya“!. Tapi itu salah!. Alias hal itu tidaklah benar. Yahudi dalam masyarakat modern saat ini tidak ada hubungannya dengan keturunan Ibrani kuno masa turunnya Bible. Selama beberapa dekade kita tidak pernah memikirkan masalah ini, bahkan sampai mempertanyakan asumsi dasarnya pun tidak.

Sebenarnya, berdasarkan fakta sejarah 95% Yahudi modern bukanlah merupakan keturunan Semit. Mereka adalah keturunan Turki – apa yang dikenal dengan sebutan suku bangsa Khazars.

“Suku bangsa Khazars datang bukan dari Jordan, akan tetapi dari Volga, bukan dari Kanaan, tetapi dari Kaukasus. Secara genetik mereka lebih dekat dengan suku bangsa Hun, Uigur dan Magyar daripada keturunan Ibrahim, Ishaq dan Yakub. Sejarah Kekaisaran Khazars, yang secara perlahan-lahan mulai muncul dari masa lalu, awalnya nampak seperti sebuah olok-olok, karena sebelumnya tidak pernah dimuat dalam sejarah (Arthur Koestler, The Thirteenth Tribe, Suku Ketigabelas).

Lebih lanjut Koestler menambahkan : “Bangsa Yahudi saat ini terbagi ke dalam dua kelompok: yaitu Yahudi Sephardim dan Ashkenazim. Yahudi Sephardim merupakan keturunan Yahudi yang sudah sejak lama menetap di Spanyol (Ibrani:Shepard) sampai mereka di usir dari Spanyol pada akhir abad ke lima belas. Pada tahun 1960-an, jumlah Yahudi Sephardim diperkirakan berjumlah 500.000 orang. Sedangkan pada waktu yang sama Yahudi Ashkenazim atau Yahudi Khazar berjumlah kira-lira 11 juta orang” (The Thirteenth Tribe, p.181)

The Jewish Encyclopaedia menjelaskan kepada kita mengenai bangsa Khazars : “Chazars: Penduduk yang aslinya bangsa Turki sejarah dan kehidupan awalnya bercampur dengan Yahudi di Rusia. Pada pertengahan kedua abad ke-6 suku bangsa Khazars pindah ke arah Barat. Kerajaan Khazars tegak didirikan di wilayah selatan Rusia, jauh sebelum didirikannya kekaisaran Rusia oleh bangsa Vangarian tahun 855M. Waktu itu kerajaan Khazars mencapai puncak kejayaannya dan sering melakukan peperangan. Dalam akhir abad ke-8 chagan atau raja Khazars bersama-sama dengan para bangsawan, dan sejumlah besar rakyatnya yang beragama pagan, memeluk agama Yahudi.”

Dengan bahan-bahan informasi hanya dari sumber Yahudi, kita dapat melihat bahwa mayoritas Yahudi saat ini tidak bisa mengaku sebagai asli keturunan Ibrani dan kemungkinan yang berhak adalah Palestina. Karena fakta tersebut, istilah “anti-Semitisme” tidak mengacu kepada Yahudi modern.

Seorang Yahudi keturunan Ibrani, Benyamin Freedman yang pernah aktif dalam gerakan Zionis dalam tahun 30-an dan tahun 40-an, dengan terang-terangan menjelaskan tujuan sebenarnya dibalik penggunaan istilah “anti-Semitisme” dengan menyatakan “istilah itu harus dihapuskan dari bahasa Inggris”.

Selanjutnya Freedman berkata : “Anti-Semitisme hanya melayani kepentingan Yahudi saat ini, dan istilah itu dimanfaatkan sebagai kata-kata untuk memfitnah. Apabila Yahudi merasa bahwa bila ada orang yang menentang tujuannya, mereka mendiskreditkan korbannya dengan menggunakan kata 'Anti-Semitisme' atau 'anti-Semitik' melalui semua saluran yang berada di bawah komandonya dan di bawah kontrolnya“ (Facts are Facts, Benjamin Freedman, p.73).

Yang paling terkenal dan paling kuat dari keluarga Khazars ini adalah keluarga Rothschild, yang nama keluarganya saja menggunakan nama Red Shield (Schild = Tameng, Roth = Merah) yang merupakan simbol bangsa Khazars.

Dari :  http://dzulqarnaindanyajujmajuj.blogspot.com/2009/11/antara-yahudi-asli-dan-yahudi-palsu.html

Mengenal Ya’juj dan Ma’juj

Mengenal Ya’juj dan Ma’juj
Penulis : Al-Ustadz Muhammad Umar As-Sewed
Kemunculan sebuah bangsa yang akan menciptakan kekacauan serta kerusakan di muka bumi telah ditakdirkan Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai salah satu penanda kiamat besar. Siapakah dan bagaimanakah mereka?

Di dalam beberapa hadits tentang tanda-tanda hari kiamat kubra, disebutkan ada sepuluh tanda hari kiamat. Di antaranya adalah keluarnya Ya`juj dan Ma`juj.
Berita tentang keluarnya Ya`juj dan Ma`juj bukan hanya mutawatir, bahkan disebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiya’ ayat 96-97:
حَتَّى إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ. وَاقْتَرَبَ الْوَعْدُ الْحَقُّ فَإِذَا هِيَ شَاخِصَةٌ أَبْصَارُ الَّذِينَ كَفَرُوا يَاوَيْلَنَا قَدْ كُنَّا فِي غَفْلَةٍ مِنْ هَذَا بَلْ كُنَّا ظَالِمِينَ.
Hingga apabila dibukakan (dinding) Ya'juj dan Ma'juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah datangnya janji yang benar (hari berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata): “Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang dzalim.”
Ibnu Katsir rahimahullahu menerangkan: mereka adalah dari keturunan Adam ‘alaihissalam dari keturunan Nabi Nuh ‘alaihissalam, dari anak keturunan Yafits yakni nenek moyang bangsa Turki yang terisolir oleh benteng tinggi yang dibangun oleh Dzulqarnain.
Sedangkan makna “min kulli hadabin yansilun” diterangkan oleh Ibnu Katsir rahimahullahu: yakni turun dari tempat-tempat yang tinggi dengan cepat dengan membuat kerusakan.
Demikian pula disebutkan dalam surat Al-Kahfi ayat 94:
قَالُوا يَاذَا الْقَرْنَيْنِ إِنَّ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مُفْسِدُونَ فِي اْلأَرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلَى أَنْ تَجْعَلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ سَدًّا
“Wahai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya`juj wa Ma`juj merusak di muka bumi, kami akan siapkan imbalan yang besar agar kiranya engkau membuatkan benteng antara kami dengan mereka.”
Adapun kalimat yang menunjukkan bahwa runtuhnya benteng Dzulqarnain dan keluarnya Ya`juj wa Ma`juj sebagai tanda dekatnya hari kiamat adalah ucapan Allah Subhanahu wa Ta’ala pada ayat ke-98:
هَذَا رَحْمَةٌ مِنْ رَبِّي فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ رَبِّي جَعَلَهُ دَكَّاءَ
“Ini adalah rahmat dari Rabbku, maka apabila sudah datang janji Rabb-ku Dia akan menjadikannya hancur luluh…..”
Ibnu Katsir rahimahullahu menyatakan: “Ini adalah dalil yang menunjukkan bahwa mereka tidak akan bisa melubanginya sedikitpun…”
Sedangkan makna “Jika datang janji Rabbku” adalah: Jika telah dekat hari kiamat, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan runtuhkan benteng tersebut. Demikian dikatakan oleh Ibnu Katsir rahimahullahu.

Ya`juj wa Ma`juj dari keturunan Adam ‘alaihissalam

Ya’juj dan Ma’juj adalah dari jenis manusia keturunan Adam ‘alaihissalam. Tidak seperti yang digambarkan oleh sebagian orang bahwa mereka bukanlah dari keturunan manusia. Hanya saja mereka adalah orang-orang yang merusak serta memiliki sifat dan perangai yang Allah Subhanahu wa Ta’ala takdirkan kepada mereka tidak seperti manusia pada umumnya.
Dalil yang menunjukkan bahwa mereka dari jenis manusia keturunan Adam ‘alaihissalam adalah apa yang diriwayatkan dalam Shahih Bukhari dalam Kitabul Anbiya’ bab Qishah Ya’juj dan Ma’juj, dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِي اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: يَقُولُ اللهُ تَعَالَى: يَا آدَمُ. فَيَقُولُ: لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ فِي يَدَيْكَ. فَيَقُولُ: أَخْرِجْ بَعْثَ النَّارِ. قَالَ: وَمَا بَعْثُ النَّارِ؟ قَالَ: مِنْ كُلِّ أَلْفٍ تِسْعَ مِائَةٍ وَتِسْعَةً وَتِسْعِينَ فَعِنْدَهُ يَشِيبُ الصَّغِيرُ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُمْ بِسُكَارَى وَلَكِنَّ عَذَابَ اللَّهِ شَدِيدٌ ﭼ. قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ وَأَيُّنَا ذَلِكَ الْوَاحِدُ؟ قَالَ: أَبْشِرُوا فَإِنَّ مِنْكُمْ رَجُلًا وَمِنْ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ أَلْفًا …
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman kepada Adam: “Wahai Adam.” Maka Adam menjawab: “Labbaika wa sa’daika wal khairu fi yadaika (Aku sambut panggilan-Mu dengan senang hati dan kebaikan semuanya di tangan-Mu).” Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Keluarkan utusan (penghuni) neraka.” Maka Adam bertanya: “Apa itu utusan (penghuni) neraka?” Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Mereka dari setiap seribu orang, sembilan ratus sembilan puluh sembilan orang!” Maka ketika itu anak kecil menjadi beruban, setiap yang hamil melahirkan apa yang dikandungnya, dan kamu lihat orang-orang seakan-akan mabuk padahal mereka tidak mabuk, tetapi karena adzab Allah Subhanahu wa Ta’ala yang sangat keras. Kemudian para shahabat bertanya: “Siapa satu yang selamat dari kita itu, wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab: “Bergembiralah, sesungguhnya penghuni neraka itu dari kalian satu dan dari Ya’juj dan Ma’juj seribu….” (HR. Al-Bukhari dengan Fathul Bari, juz 6 hal. 382)
Dari hadits di atas kita dapatkan beberapa faedah:
Pertama: Ya’juj dan Ma’juj adalah calon penghuni neraka.
Kedua: jumlah Ya’juj dan Ma’juj sangat besar.
Ketiga: bahwa Ya’juj dan Ma’juj dari jenis manusia keturunan Adam.

Sifat-sifat Ya`juj dan Ma`juj

Walaupun mereka dari jenis manusia keturunan Adam, namun mereka memiliki sifat khas yang berbeda dari manusia biasa. Ciri utama mereka adalah perusak dan jumlah mereka yang sangat besar sehingga ketika mereka turun dari gunung seakan-akan air bah yang mengalir, tidak pandai berbicara dan tidak fasih, bermata kecil (sipit), berhidung kecil, lebar mukanya, merah warna kulitnya seakan-akan wajahnya seperti perisai dan sifat-sifat lain.
Disebutkan dalam riwayat Al-Imam Ahmad rahimahullahu, dari Ibnu Harmalah, dari bibinya, dia berkata:
خَطَبَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ عَاصِبٌ إِصْبَعَهُ مِنْ لَدْغَةِ عَقْرَبٍ فَقَالَ: إِنَّكُمْ تَقُولُونَ لاَ عَدُوَّ وَإِنَّكُمْ لاَ تَزَالُونَ تُقَاتِلُونَ عَدُوًّا حَتَّى يَأْتِيَ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ عِرَاضُ الْوُجُوهِ صِغَارُ الْعُيُونِ شُهْبُ الشِّعَافِ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ كَأَنَّ وُجُوهَهُمُ الْمَجَانُّ الْمُطْرَقَةُ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkhutbah dalam keadaan jarinya terbalut karena tersengat kalajengking. Beliau bersabda: “Kalian mengatakan tidak ada musuh. Padahal sesungguhnya kalian akan terus memerangi musuh sampai datangnya Ya’juj dan Ma’juj, lebar mukanya, kecil (sipit) matanya, dan ada warna putih di rambut atas. Mereka mengalir dari tempat-tempat yang tinggi, seakan-akan wajah-wajah mereka seperti perisai.” (HR. Ahmad)

Ya`juj dan Ma`juj Sudah Ada Sekarang

Ya`juj dan Ma`juj sudah ada dan terus dalam keadaan turun-temurun (beranak pinak), tidak meninggal satu orang dari mereka, kecuali lahir seribu orang lebih. Sebagaimana disebutkan dalam riwayat Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma yang diriwayatkan Al-Hakim rahimahullahu dalam Mustadrak-nya.
Namun alhamdulillah Allah Subhanahu wa Ta’ala telah bentengi mereka dari kita, yaitu dengan sebab menakdirkan munculnya Dzulqarnain yang dengan kemampuannya membuat benteng yang terbuat dari besi dan tembaga.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
ثُمَّ أَتْبَعَ سَبَبًا. حَتَّى إِذَا بَلَغَ بَيْنَ السَّدَّيْنِ وَجَدَ مِنْ دُونِهِمَا قَوْمًا لاَ يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ قَوْلاً. قَالُوا يَاذَا الْقَرْنَيْنِ إِنَّ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مُفْسِدُونَ فِي اْلأَرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلَى أَنْ تَجْعَلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ سَدًّا. قَالَ مَا مَكَّنِّي فِيهِ رَبِّي خَيْرٌ فَأَعِينُونِي بِقُوَّةٍ أَجْعَلْ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ رَدْمًا. آتُونِي زُبَرَ الْحَدِيدِ حَتَّى إِذَا سَاوَى بَيْنَ الصَّدَفَيْنِ قَالَ انْفُخُوا حَتَّى إِذَا جَعَلَهُ نَارًا قَالَ ءَاتُونِي أُفْرِغْ عَلَيْهِ قِطْرًا. فَمَا اسْطَاعُوا أَنْ يَظْهَرُوهُ وَمَا اسْتَطَاعُوا لَهُ نَقْبًا. قَالَ هَذَا رَحْمَةٌ مِنْ رَبِّي فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ رَبِّي جَعَلَهُ دَكَّاءَ وَكَانَ وَعْدُ رَبِّي حَقًّا
“Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan keduanya, suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka berkata: ‘Hai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya`juj dan Ma`juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan suatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?’ Dzulqarnain berkata: ‘Apa yang telah dikuasakan oleh Rabbku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka, berilah aku potongan-potongan besi.’ Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulqarnain: ‘Tiuplah (api itu).’ Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: ‘Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atas besi panas itu.’ Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melubanginya. Dzulqarnain berkata: ‘Ini (dinding) adalah rahmat dari Rabbku, maka apabila sudah datang janji Rabb-ku Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Rabbku itu adalah benar’.” (Al-Kahfi: 92-98)

Kesombongan Ya`juj dan Ma`juj

Ya`juj dan Ma`juj ketika keluar tidaklah melewati sesuatu kecuali dirusaknya. Tidaklah melewati danau kecuali meminumnya hingga habis. Tidaklah mendapati manusia kecuali dibunuhnya sampai ketika mereka merasa menang membantai seluruh penduduk bumi, mereka menantang penduduk langit. Inilah kesombongan yang luar biasa dari Ya`juj wa Ma`juj.
ثُمَّ يَسِيرُونَ حَتَّى يَنْتَهُوا إِلَى جَبَلِ الْـخُمَرِ وَهُوَ جَبَلُ بَيْتِ الْمَقْدِسِ فَيَقُولُونَ: لَقَدْ قَتَلْنَا مَنْ فِي اْلأَرْضِ هَلُمَّ فَلْنَقْتُلْ مَنْ فِي السَّمَاءِ. فَيَرْمُونَ بِنُشَّابِهِمْ إِلَى السَّمَاءِ فَيَرُدُّ اللهُ عَلَيْهِمْ نُشَّابَهُمْ مَخْضُوبَةً دَمًا
“Kemudian mereka berjalan dan berakhir di gunung Khumar, yaitu salah satu gunung di Baitul Maqdis. Kemudian mereka berkata: “Kita telah membantai penduduk bumi, mari kita membantai penduduk langit.” Maka mereka melemparkan panah-panah dan tombak-tombak mereka ke langit. Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala kembalikan panah dan tombak-tombak mereka dalam keadaan berlumuran darah.” (HR. Muslim dalam kitab Al-Fitan wa Asyrathus Sa’ah)
Yakni mereka mengira bahwa darah tersebut bukti kemenangan mereka melawan penduduk langit. Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala binasakan seluruhnya pada saat puncak kesombongan mereka dalam waktu yang hampir bersamaan.

Binasanya Ya'juj dan Ma'juj dengan doa Nabi Isa ‘alaihissalam
Diriwayatkan dari An-Nawwas Ibni Sam’an radhiyallahu ‘anhu dalam hadits yang panjang. Di antaranya sebagai berikut:
إِذْ أَوْحَى اللهُ إِلَى عِيسَى إِنِّي قَدْ أَخْرَجْتُ عِبَادًا لِي لاَ يَدَانِ لِأَحَدٍ بِقِتَالِهِمْ فَحَرِّزْ عِبَادِي إِلَى الطُّورِ وَيَبْعَثُ اللهُ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ فَيَمُرُّ أَوَائِلُهُمْ عَلَى بُحَيْرَةِ طَبَرِيَّةَ فَيَشْرَبُونَ مَا فِيهَا وَيَمُرُّ آخِرُهُمْ فَيَقُولُونَ لَقَدْ كَانَ بِهَذِهِ مَرَّةً مَاءٌ وَيُحْصَرُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ حَتَّى يَكُونَ رَأْسُ الثَّوْرِ لِأَحَدِهِمْ خَيْرًا مِنْ مِائَةِ دِينَارٍ لِأَحَدِكُمُ الْيَوْمَ فَيَرْغَبُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ فَيُرْسِلُ اللهُ عَلَيْهِمُ النَّغَفَ فِي رِقَابِهِمْ فَيُصْبِحُونَ فَرْسَى كَمَوْتِ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ ثُمَّ يَهْبِطُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ إِلَى اْلأَرْضِ فَلاَ يَجِدُونَ فِي اْلأَرْضِ مَوْضِعَ شِبْرٍ إِلاَّ مَلَأَهُ زَهَمُهُمْ وَنَتْنُهُمْ فَيَرْغَبُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ إِلَى اللهِ فَيُرْسِلُ اللهُ طَيْرًا كَأَعْنَاقِ الْبُخْتِ فَتَحْمِلُهُمْ فَتَطْرَحُهُمْ حَيْثُ شَاءَ اللهُ ثُمَّ يُرْسِلُ اللهُ مَطَرًا لاَ يَكُنُّ مِنْهُ بَيْتُ مَدَرٍ وَلاَ وَبَرٍ فَيَغْسِلُ اْلأَرْضَ حَتَّى يَتْرُكَهَا كَالزَّلَفَةِ ثُمَّ يُقَالُ لِلْأَرْضِ أَنْبِتِي ثَمَرَتَكِ وَرُدِّي بَرَكَتَكِ…
Ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala mewahyukan kepada Isa ‘alaihissalam: Sesungguhnya aku mengeluarkan hamba-hamba-Ku yang tidak ada kemampuan bagi seorang pun untuk memeranginya. Maka biarkanlah mereka hamba-hamba-Ku menuju Thuur. Lalu Allah Subhanahu wa Ta’ala keluarkan Ya’juj dan Ma’juj dan mereka mengalir dari tiap-tiap tempat yang tinggi. Kemudian mereka melewati danau Thabariyah1, dan meminum seluruh air yang ada padanya. Hingga ketika barisan paling belakang mereka sampai di danau tersebut mereka berkata: “Sungguh dahulu di sini masih ada airnya.” Ketika itu terkepunglah Nabiyullah Isa ‘alaihissalam dan para sahabatnya. Hingga kepala sapi ketika itu lebih berharga untuk mereka daripada seratus dinar kalian sekarang ini. Maka Isa dan para sahabatnya berharap (berdoa) kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala pun mengirim sejenis ulat yang menyerang leher mereka. Maka pagi harinya mereka seluruhnya binasa menjadi bangkai-bangkai dalam waktu yang hampir bersamaan. Kemudian turunlah (dari gunung Thuur) Nabiyullah Isa dan para sahabatnya, maka tidak didapati satu jengkal pun tempat kecuali dipenuhi oleh bangkai dan bau busuk mereka. Maka Nabi Isa ‘alaihissalam pun berharap (berdoa) kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala mengirimkan burung-burung yang lehernya seperti unta, membawa bangkai-bangkai mereka dan kemudian dilemparkan di tempat yang Allah Subhanahu wa Ta’ala kehendaki2. Kemudian Allah kirimkan hujan yang tidak menyisakan satu pun rumah maupun kemah, lalu membasahi bumi hingga menjadi licin. Kemudian dikatakan kepada bumi itu: ‘Tumbuhkanlah buah-buahanmu dan kembalilah berkahmu...” (HR. Muslim)

Wajib Beriman dengan berita Ya`juj wa Ma`juj

Berita tentang Ya`juj wa Ma`juj adalah berita dari Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya, sehingga seorang muslim yang beriman wajib menerimanya. Bukankah ciri-ciri orang yang bertakwa adalah beriman kepada hal ghaib yang dikabarkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya? Dan termasuk hal yang ghaib adalah apa yang akan terjadi pada akhir zaman, termasuk berita akan keluarnya Ya`juj wa Ma`juj?
Namun sebagian kaum muslimin, khususnya kaum Mu’tazilah dan para rasionalis atau orang-orang yang terpengaruh oleh mereka, menolak berita-berita hadits yang -menurut anggapan mereka- tidak masuk akal. Mereka menganggap hadits-hadits tersebut hanya akan membuat orang lari dari Islam.
Ketika mereka mendengarkan hadits-hadits tentang diangkatnya Nabi Isa ‘alaihissalam dalam keadaan hidup, akan turunnya beliau pada akhir zaman, berita tentang Dajjal -yang sudah ada wujudnya dalam keadaan terbelenggu- atau tentang Ya`juj wa Ma`juj yang masih beranak-pinak dan terus menerus berupaya untuk keluar dari benteng yang dibuat oleh Dzulqarnain, dan lain-lainnya. Mereka benar-benar gelisah, panas dadanya seraya berkata: “Untuk apa hadits-hadits seperti ini disampaikan. Hadits-hadits ini akan menjadikan manusia semakin jauh dari Islam.” Mereka melontarkan olok-olok, celaan, dan berbagai macam ucapan penolakan terhadap hadits-hadits tersebut. Keadaan mereka ini persis seperti yang dikatakan oleh para ulama tentang ahlul bid’ah:
Ahmad bin Sinan Al-Qaththan rahimahullahu berkata: ”Tidak ada di dunia ini seorang mubtadi’ (ahli bid’ah) pun kecuali akan membenci ahlil hadits. Jika seseorang mengada-adakan kebid’ahan niscaya akan dicabut kelezatan hadits dari hatinya.” (Aqidatussalaf wa Ashhabul Hadits hal. 300)
Abu Nashr bin Sallam Al-Faqih rahimahullahu berkata: “Tidak ada sesuatu yang lebih berat dan lebih dibenci bagi orang-orang mulhid (sesat) daripada mendengarkan hadits dengan riwayat dan sanadnya.” (Aqidatus Salaf Ashhabil Hadits hal. 302)

Penutup
Sebagai nasihat dan peringatan untuk kita dan seluruh kaum muslimin, kami nukilkan beberapa ucapan para ulama dalam masalah ini:
Al-Imam Ahmad bin Hambal rahimahullahu menyatakan: “Barangsiapa yang menolak hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi sa wallam, maka dia berada di pinggir jurang kehancuran.” (Thabaqat Al-Hanabilah, 2/11 dan Al-Ibanah, 1/269; lihat Ta’zhimus Sunnah hal. 29)
Al-Imam Al-Barbahari rahimahullahu menegaskan: “Jika engkau mendengar seseorang mencela riwayat-riwayat (yakni riwayat hadits yang shahih), menolaknya atau menginginkan selainnya, maka curigailah keislamannya dan jangan ragu kalau dia adalah pengekor hawa nafsu, ahlul bid’ah.” (Syarhus Sunnah hal. 51)
Abul Qashim Al-Ashbahani rahimahullahu menerangkan: Ahlus Sunnah dari kalangan salaf berkata: “Barangsiapa mencerca riwayat-riwayat hadits, maka sepantasnya untuk dituduh keislamannya.” (Al-Hujjah fi Bayanil Mahajjah 2/248. Lihat Ta’zhimus Sunnah, hal. 29)
Al-Imam Az-Zuhri rahimahullahu –imamnya para imam pada zamannya- berkata: “Dari Allah Subhanahu wa Ta’ala keterangannya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menyampaikannya, maka kewajiban kita adalah menerimanya.” (Aqidatus Salaf Ashhabil Hadits, hal. 249)
Beliau rahimahullahu berkata juga: “Diriwayatkan dari salaf bahwa kaki Islam tidak akan kokoh, kecuali di atas fondasi at-taslim (yakni menerima dan tunduk pada seluruh ucapan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya, pent.).” (Aqidatus Salaf Ashhabul Hadits hal. 200). Wallahu a’lam.

1 Danau Tiberias/Galilea, terletak di wilayah pendudukan Yahudi, tepatnya di barat daya Dataran Tinggi Golan. Merupakan sumber air tawar bagi warga Yahudi-Israel.
2 Dalam riwayat lain, dilemparkan ke laut. (HR. Al-Hakim dalam Mustadrak-nya, dan Al-Imam Ahmad dalam Musnad-nya)

sumber: http://dzulqarnaindanyajujmajuj.blogspot.com/2010/02/mengenal-yajuj-dan-majuj.html

Google Earth membuktikan kebenaran Rasulullah SAW

Dalam hadith riwayat Attabarani, Rasulullah SAW perintah seorang sahabat supaya membangun sebuah masjid di taman bernama Bathan di daerah San'ayg terletak di negeri Yemen. Baginda mengarahkan supaya qiblat masjid itu menghadap ke puncak gunung Deyn yg terletak sekitar 30km dari San'aa.

14 abad kemudian, Google Earth membuktikan kebenaran Rasulullah SAW. Melalui rakaman satelit, dapat di lihat dengan jelas bagaimana qiblat masjid ini yang di perintahkan oleh Nabi SAW menghadap ke puncak gunung Deynn, apabila di lanjutkan, ia langsung mengarah ke tengah Kaaba di Baitullah Al Haram.

Tiada manusia yg dapat mengetahui perkara ini tanpa bantuan alat2 canggih. Benar lah Muhammad SAW. SUBHAANALLAH!
sumber: http://islam-terbukti-benar.blogspot.com

SHOLAT TARAWIH RASULULLAH BUKAN 20 RAKA'AT

Written by Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani   

Shalat Tarawih Bersama Rasulullah

Mukadimmah
 
Sesungguhnya segala puji hanyalah milik Allah Subhanahu wa Ta’ala, kita memujinya, memohon pertolongan dan memohon ampunan kepada-Nya. Kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dari kejelekan diri-diri kita dan amal-amal kita.

Barangsiapa yang diberi hidayah oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka tidak ada seorang pun yang dapat menyesatkannya. Dan barangsiapa yang disesatkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka tak seorangpun yang dapat memberi hidayah kepadanya. 

Saya bersaksi bahwa tidak yang berhak disembah dengan benar melainkan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad shallallahu ’alaihi wa sallam adalah hamba dan utusan-Nya.

Amma ba’d :
Telah terdapat riwayat shahih yang mauquf atas sahabat Ibnu Mas’ud radhiyallahu‘anhu akan tetapi secara hukum marfu’ (sampai kepada) Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam, bahwa beliau (Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu) mengatakan : “Bagaimana dengan kalian jika fitnah yang membuat pikun orang dewasa dan membuat besar anak kecil menyelimuti kalian, bahkan manusia menjadikannya sebagai Sunnah. Jika ditinggalkan sedikit saja darinya. Maka akan dikatakan : “Sunnah telah ditinggalkan ?” Mereka mengatakan : “ Kapan itu ?”. “Jika ulama kalian telah pergi, pembaca Al-Qu’ran semakin, banyak ahli fiqih semakin sedikit, semakin banyak pimpinan kalian, semakin sedikit orang yang jujur, dan dicari manfaat dunia dengan menggunakan amalan akhirat dan dipelajari selain agama”.”( Riwayat ad Darimi 1/64 dengan dua sanad salah satunya shahih dan yang lain hasan, juga Hakim 4/514 dan lainnya) 

Saya (Syaikh Albani) berkata : “Hadist ini termasuk tanda-tanda kenabian Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam dan kebenaran risalahnya, karena setiap point dari point-pointnya telah terwujud saat ini. Di antaranya, menyebarnya bid’ah dan manusia terfitnah olehnya sehingga menganggap bid’ah sebagai Sunnah dan menjadikannya sebagai agama yang dianut. Jika ahlusSunnah meninggalkannya kepada Sunnah yang benar-benar jelas dari Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam akan dikatakan : “Sunnah telah ditinggalkan ?”.

Inilah yang menimpa kami ahlussunah di Syam. Ketika kami menghidupkan Sunnah shalat tarawih sebelas rakkat dengan menjaga ketenangan dan kekhusyuan dan berbagai dzikir yang didapat dari Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam semampunya, suatu perkara yng telah ditinggalkan oleh mayoritas orang-orang yang tetap shalat dengan dua puluh rakaat. Akan tetapi mereka tetap berontak, dan bangkit qiyamat mereka ketika kita terbitkan buku kita yang berjudul “Shalatut Tarawih” [Telah dicetak ulang buku ini dengan cetakan kedua oleh Zuhair Syawisy tahun 1405 H, dengan bentuk huruf yang baru akan tetapi percobaan-percobaannya tidak disodorkan kepada saya untuk saya teliti sendiri, hal itu disebabkan sulitnya komunikasi antara Beirut dan Oman, sehingga terdapat sedikit kesalahan cetak, sebagiannya karena mengikuti cetakan yang pertama diantaranya yang ada pada hal (32) dan pada cetakan pertama pada hal (37) – yang berbunyi, pent seperti :”yang shalat dhuhur 5 rakaat dan Sunnah fajar 4 rakaat” yang benar adalah “shalat Sunnah Dhuhur” dengan dalil, kata yang mengikutinya “dan surah Fajar” dan kata-kata yang mendahuluinya serta kontek kalimatnya. Dan telah memperalat kesalahan cetak ini sebagian ahlil-bid’ah, lalu mendirikan diatasnya istana-istana mereka dalam buku-buku mereka yang akan dusebut nanti, akan tetapi istana mereka itu diatas bibir jurang yang terpuruk.] yang itu merupakan buku kedua dari silsilah buku kita “Tasdidul ishabah ila man zaa’ma nusratal hulafa’ur Rasyidin wa shahabah”, karena apa yang mereka lihat didalamnya dari hakekat beberapa hal :

1. Bahwa Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam tidak shalat tarawih lebih dari 11 rakaat.
2. Bahwa Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu memerintahkan Ubay radhiyallahu ‘anhu dan Tamim ad Dary radhiyallahu ‘anhu untuk mengimami manusia di bulan Ramadhan dengan 11 rakaat sesuai Sunnah yang shahih.
3.Bahwa riwayat : “Sesungguhnya manusia melakukan shalat tarawih di masa Umar di bulan Ramadhan 20 rakaat adalah riwayat lemah”, syadz yakni menyelisihi riwayat-riwayat yang diriwayatkan oleh orang-orang yang tsiqah (terpercaya) yang mengatakan : “11 rakaat dan bahwa Umar memerintahkan dengannya”.
4. Bahwasanya riwayat yang syadz tersebut seandainya benar, maka mengambil riwayat yang shahih adalah lebih baik karena sesuainya dengan Sunnah dari sisi jumlah, dan tidak didapati pada riwayat itu bahwa Umar radhiyallahu ‘anhu memerintahkan shalat 20 rakaat, orang-orang saja yang melakukan itu, berbeda dengan riwayat yang shahih, karena didalamnya terdapat bahwa Umar radhiyallahu ‘anhu memerintahkan shalat dengan 11 rakaat.
5. Juga seandainya benar, tidak berarti kemudian harus mengamalkannya, dan meninggalkan amalan dari riwayat yang shahih yang sesuai dengan Sunnah, dimana yang mengamalkan Sunnah justru dianggap keluar dari jamaah. Bahkan puncak faedah yang ingin didapatkan dari riwayat itu adalah dibolehkannya 20 rakaat dengan pasti dan apa yang selalu dilakukan oleh Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam adalah lebih utama.
6. Kami telah terangkan juga didalamnya bahwa 20 rakaat tersebut tidak didapatkan dari seorangpun shabat yang mulia satupun.
7. Bathilnya sangkaan bahwa mereka (shahabat -pent) telah bersepakat atas 20 rakaat.
8. Kami terangkan pula dalil yang mewajibkannya selalu melakukannya dengan jumlah yang terdapat dalam Sunnah, dan kami terangkan juga bahwa para ulama yang mengingkari penambahan dari jumlah tersebut, dan lain-lain dari faedah-faedah yang jarang didapatkan terkumpul dalam satu kitab.

Semua itu dengan dalil-dalil yang jelas dari Sunnah yang shahih dan dari atsar (ucapan aau perbuatan salafush shalih- pent) yang dipercaya. Ini merupakan perkara yang menyebabkan sikap berontak membabi-buta dari sekelompok syaikh ahli taqlid, sebagaimana didapati dalam khutbah dan pelajaran-pelajaran mereka, sebagiannya lagi dalam buku-buku yang mereka tulis untuk membantah buku kami terdahulu. Tapi semuanya kosong dari ilmu yang bermanfaat dan hujah yang mendasarinya. Bahkan buku itu dicorat-coret dengan celaan dan cercaan sebagaimana kebiasaan orang-orang yang salah ketika berontak terhadap kebenaran dan para pengikutnya.

Oleh karenanya kami tidak melihat adanya faedah yang besar dengan menghabiskan waktu kita untuk membantah mereka, dan menerangkan cacatnya ucapan mereka, karena umur ini terlalu pendek untuk membahas panjang lebar (masalah tersebut –pent) karena terlalu banyaknya. Semoga Allah memberi hidayah-Nya kepada mereka semuanya. Dan tidak mengapa kita memberikan contoh asal hal itu dengan salah satu dari mereka. Dia menurutku adlah lebih afdhal dan paling berilmu[Yaitu syaikh Ismail Al-Anshary salah seorang pegawai di kantor fatwa di kota Riyadh.]

Akan tetapi ilmu, jika tidak disertai dengan keikhlasan akhlaq yang suci, mudharatnya atas orangnya lebih besar dari manfaatnya, sebagaimana diisyaratkan oleh sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Permisalan orang yang mengajarkan manusia kebaikan dan melupakan dirinya seperti lentera yang menerangi orang lain tapi membakar dirinya”. (Riwayat Thabrany dan Ad Dhiya’ al Maqdisi dalam kitab Al-Mukhtarah” dari sahabat Jundub dengan sanadnya yang bagus, lihat (shahih Targhib 1/56/127) ).

Orang tersebut telah menulis sebuah buku yang berjudul ”Tashihu Hadist-si Shalati at-Tarawihi ‘isrina rakaatan wa rodhu ‘ala Al-Albany fi Tad’iyfihi” Terjemahnya :“Shahihnya Hadist Shalat Tarawih 20 Rakaat dan Bantahannya Terhadap Al-Albani yang mendhaifkannya”

Dalam buku itu penulis telah keluar dari jalannya para ulama dalam hal melawan hujjah dengan hujjah dan dalil dengan dalil, juga dalam hal kejujuran dalam ucapan, dan menjauhkan pengkaburan pada orang yang tidak sesuai dengan kenyataan. Kami tunjukkan pada perkara yang memungkinkan diringkas pada mukadimmah ini [Kemudian beliau menyebutkan 5 contoh dan beliau bantah dengan ilmiyah sehingga tampaklah bagi orang yang adil kuatnya hujjah beliau dan lemahnya dalil-dalil yang membantahnya, dan hampir semuanya berkisar pada masalah penerapan ilmu hadist. - pent]. Saya (Syaikh Al-Albani) berkata :
1. Sesungguhnya setiap orang yang membaca judul tersebut pada risalah / tulisannya, maka akan tergambar dibenaknya bahwa hadist yang marfu’ (sampai pada Rasulullah shallallahu ‘alihi wa sallam) tentang shalat tarawih 20 rakaat adalah disepakati kedhaifannya. Kemudian, apabila dia membaca beberapa lembar halaman awalnya maka akan jelas baginya bahwa atsar yang diriwayatkan dari jalan Yazid bin Khasifah dari Saib bin Yazid bahwa dia berkata : “Mereka (para Sahabat) mendirikan shalat pada zaman Umar bin Khattab pada bulan Ramadhan dengan 20 rakaat.”

Maka berawal dari sini pembaca akan mengetahui bahwa ada suatu (kejanggalan –pent) dalam tulisan ini, demikian pula pada judulnya. Karena dia terang-terangan berbuat tadlis.

Hanya kepada Allah lah kita meminta keselamatan dan ampunan.

2. Termasuk juga di situ dia membold (cetak tebal) tiga halaman yaitu (hal.14-16) terhadap Yazid bin Khasifah yang telah disebutkan, dan penetapannya bahwa dia adalah tsiqah itu dilakukannya untuk membuat ragu para pembaca -yang sungguh sejumlah telah a’immah (ulama) telah mentsiqahkannya- bahwa saya telah menyelisihi mereka semua dengan mendhaifkannya ! Padahal permasalahannya tidaklah demikian. Sungguh saya telah mengikuti mereka (para a’immah dalam men’tsiqah’kannya) sebagaimana akan datang penjelasannya.

3. Bahkan dia tidak sekedar (membuat) keragu-raguan dan tadlis dengannya (akan tetapi lebih dari itu). Jelas tersingkap kedustaan dan penyelisihannya dari kenyataan yang ada. (Pada hal.15) dia berkata : “Sesungguhnya Al-Albani menyangka kedhaifannya”. Ini adalah kedustaan nyata ! Karena sungguh, sebenarnya telah saya jelaskan dalam risalah saya (hal.57) bahwa dia adalah tsiqah!
Puncaknya adalah ucapan saya disitu : “Sesungguhnya dia menyendiri dengan apa-apa yang tidak diriwayatkan oleh orang-orang yang tsiqah. Yang seperti itu, ditolak hadistnya jika menyelisihi orang yang lebih kuat hafalannya dari pada dia; maka (atsar ini) menjadi syadz sebagaimana telah ditetapkan dalam ilmu Musthalah. Dan atsar ini termasuk di sini…”. Perkataan seperti ini, walaupun dianggap sebagai firnah terhadap penstiqahan para ulama, tetapi bukan berarti dia (Yazid) itu dhaif yang harus ditolak (hadistnya) secara mutlak. Bahkan sebaliknya, berati hadistnya diterima secara mutlak kecuali jika menyelisihi (riwayat-riwayat yang ada). Inilah apa yang saya tegaskan pada akhir ucapan yang telah disebutkan : ” Atsar ini termasuk disini…”. Berdasarkan pernyataan inilah perkataan kami berkisar. Maka orang yang mencela perkara tersebut dan menyandarkan suatu perkara yang tidak aku katakan adalah merupakan kelicikannya. Dan Allah lah yang mencatatnya.

4. Syaikh tersebut tidak merasa cukup dengan isyarat yang ditunjukkan kepadanya, ia justru menambahkan manasabkan kepadaku gelar buruk yang lain. Dia berkata (pada hal.22) : “ Tidak sepatutnya bagi orang yang meninggalkan riwayat Yazid bin Khasifah – yang digunakan hujjah oleh para imam semuanya –untuk menerima hujjah dengan riwayat Isa bin Jariyah yang didhaifkan oleh Yahya bin Main… dan. Sesungguhnya aku tidak menggunakan riwayat Isa tersebut sebagai hujjah mutlak, akan tetapi aku mengisyaratkan bahwa ia tidak dapat digunakan sebagai hujjah. Sebagaimana aku katakan (hal. 21): “Sanadnya hasan, disebabkan (adanya) riwayat sebelumnya”.

Karena, seandainya aku berhujjah dengannya, seperti yang diada-adakan oleh Syaikh tersebut (tentu) tidaklah aku katakan : “Dengan riwayat sebelumnya”. Karena kalimat ini merupakan keterangan kuat yang menunjukkan bahwa perawi ini bukan termasuk seorang yang dapat digunakan/diterima riwayatnya. Bahkan ia di sisinya adalah lemah, tetapi digunkan sebagai penguat saja. Sehingga hadistnya menjadi hasan apabila terdapat (hadist lain) yang menguatkannya.

Dan telah didapatkan yaitu hadist yang diisyaratkan dengan perkataanku : “Dengan riwayat sebelumnya”. Yaitu hadist riwayat sebelumnya, yaitu hadist riwayat Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia berkata :
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah menambah di bulan Ramadhan, tidak pula pada bulan lainnya lebih dari sebelas rakaat”. (HR. Bukhary, Muslim dan lainnya)

Apakah Syaikh tersebut termasuk orang-orang yang tidak mengerti ilmu hadist sampai-sampai ia tidak memahami perkataan seperti ini : ”Sanadnya hasan dengan riwayat yang sebelumnya !” Apalagi aku telah menambahi keterangan atasnya ketika kamu kembali mentahrijnya di halaman lain (hal.79-80) dan kami nukil perkataan Al-Haitsami bahwa ia menghasankannya. Lalu aku memberi keterangan dengan perkataan : ”Dan sanadnya dianggap hasan menurutku”. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala lebih mengetahui.

Apakah ini kepura-puraan yang disengaja atau pemalsuan murni yang dikarenakan kedengkian yang ada dalam hatinya. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merhamati orang-orang yang mengatakan :

Jika engkau tidak mengetahui maka itu musibah
jika engkau mengetahui, maka musibahnya lebih besar.

Dan yang menunjukkan kepada pembaca bahwa syaikh mengetahui…, perkataannya (hal.46) : Dan telah disebutkan hadist Jabir radhiyallahu ‘anhu :
“Jangan mengambil manfaat sedikitpun dari bangkai”

Sebagai cermin pengekorannya terhadap orang yang menghasankannya, (dia berkata) : “Tidak semestinya bagi Al-Albani untuk melemahkan hadist hasan dikarenakan adanya jalan periwayatan lain yang lemah. Maka sesungguhnya yang demikian itu menyimpang dari persetujuan yang disepakati para imam dalam bidang ini.”
Kalau demikian, maka aku (Syaikh Al-Albani) ketika menghasankan hadist Isa bin Jariyah yang telah lalu dengan penguat hadist Aisyah atasnya, syaikh menyadari dengan sepenuhnya pengetahuan bahwa aku sepakat dalam masalah itu dengan yang disepakati ulama dalam bidangnya. Oleh karena itu, ia tidak mampu menyalahkanku dalam masalah tersebut. Maka dia pun mengadakan pernyataan palsu bahwa aku berhujjah dengannya, untuk mencurahkan kebencian hatinya. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang menghitungnya.

Kemudian pembaca yang mulia bersama kami dapat melihat sepintas permainan syaikh ini terhadap hakekat ilmiyah. Karena jika yang demikian itu tidak selayaknya bagiku (seperti sangkaan) melemahkan hadist Jabir radiyallahu ‘anhu, yaitu :
“Jangan mengambil manfaat sedikitpun dari bangkai”

Karena dia (menurut persangkaanya) mempunyai jalan lain yang dhaif pula menurut pengetahuannya, walaupun karena taklid. Maka apakah patut pula baginya menganggap lemah hadist Jabir yang disebutkan di muka berkenaan dengan shalat Tarawih yang dilakukan Nabi shallallahu ‘alihi wa sallam sebanyak 11 rakaat ? Padahal hadist Aisyah radhiyallahu ‘anha yang termaktub dalam shahih Bukhary dan Muslim yang dia lihat sendiri !.

Tidaklah ini artinya syaikh bermain diatas dua tali dan menimbang dengan dua neraca ? Maka Allah-lah tempat memohon pertolongan, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Maka dapat kami katakan sebagai keterangan dari kenyataan yang dilalaikan syaikh Ismail Al-Anshari (semoga Allah memberinya petunjuk) sebagai berikut : “Sesungguhnya telah kami katakan sebelumnya –menurut persangkaannya –adalah sebagai isyarat dariku bahwa jalan ini (yang dinukil dari sebagian mereka yang menghasankannya) akan tetapi kami nyatakan akan kedhaifannya, sedangkan dia sendiri melihat dengan mata kepalanya bahwa disana ada ‘an’anah Abi Az Zubair dari Jabir. Dan jalan lain itu sendiri yang memperkuat yang pertamanya. Karena sesungguhnya ukurannya pada Abi Az Zubair pula”. (nashbu Ar-Raayah 1/22).

Maka, apakah ilmu syaikh dapat menangkap bahwa sebagian dari apa yang disepakati oleh para ulama dalam bidangnya yaitu diperbolehkan menguatkan hadist dhaif dengan jalan hadist itu sendiri dan bukan dengan semisalnya. Ataukah ia mengikuti hawa nafsu dan berusaha membela syaikh walaupun dengan menyelisihi kebenaran. Ataukah dia hanya taqlid seperti Syaukani dalam kitabnya Nail Al Authar yang disana banyak penukilan, penjiplakan dan sedikit tahqiq dan pemeriksaan dalam membicarakan hadist-hadistnya.

Akan tetapi ini tidak menghalangiku (dengan fadhilah Allah Subhanahu wa Ta’ala dan taufik-Nya) dari menyatakan secara terang-terangan bahwa aku mendapatkan di kemudian hari, penguat yang sangat kuat terhadap hadist Jabir ini dan dengan lafadz yang sama dari hadist riwayat Ibnu ‘Ukaim radhiyallahu ‘anhu yang tidak pernah dilihat seorangpun sebelumku yang telah disebutkan dan diisyaratkan olehnya. Dan hadist ini shahih sanadnya di sisiku seperti yang dapat kalian lihat dalam kitabku Irwa’ul Ghalil 1/78.

Kalau seandainya Syaikh Al-Anshari menghendaki ilmu, nasehat dan bimbingan tidak mengapa menjadikan satu jalan menjadi dua dan sangat baik bagi kami sebagai dalil atas penguat ini. Akan tetapi perkaranya seperti yang dikatakan : “Yang miskin tidak akan dapat memberi sesuatupun”. Sesungguhnya aku telah melihatnya menyebutkan dalam bantahan-nya (hal.48) bahwa hadist Ibnu ‘Ukaim radhiyallahu ‘anhu di sisi Daruquthni. Dan bahwa maknanya sama dengan maknanya hadist Jabir radhiyallahu ‘anhu.

Mengingat aku tidak mengetahui, demia Allah Subhanahu wa Ta’ala –dan aku menyangka dia juga tidak mengetahui- kenapa Daruquthni mengkhususkan penyebutannya sedangkan pengarang-pengarang kitab Sunan lain tidak. Walaupun lafadz mereka sama :
“Jangan mengambil manfaat dari bangkai, kulitnya maupun tulangnya”.

Dan sangkaannya terhadap makna hadist Jabir tidak dapat diterima, karena lebih khusus daripadanya, seperti tampak. Sungguh ia lalai dari lafadz yang merupakan lafadz hadist Jabir dengan huruf yang sama.

Maka segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah menunjuki aku –walaupun beberapa saat kemudian- kepadanya, dan tidak seorangpun memergokiku disebabkan kelalaianku yang lalu. Kalau tidak…kami mohon keselamatan dan ampunan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala di dunia dan akhirat.

5. Syaikh tersebut belum merasa cukup mengada-adakan terhadapku. Sesungguhnya ia telah menasabkan kepadaku (hal.41) pada pembodohan terhadap Salaf. Subhanallah - Maha Suci Engkau Ya Allah ! Ini suatu kedustaan yang sangat besar. Padahal yang benar, sesungguhnya saya tidak punya dosa terhadap syaikh tersebut dan yang semacamnya dari para ahli Taqlid yang hasad, kecuali hanya karena aku mengajak kepada Salafus Shalih dam konsisten dengan madzhabnya, tidak dengan madzhab-madzhab orang-orang tertentu dari mereka. Itulah yang membawa syaikh tersebut untuk menyikapi aku sebagai musuh, yang hasad/dengki dalam rangka mengikuti alur mayoritas ahli taqlid, yang tidak mengenal agama melainkan apa yang ada pada nenek moyang mereka kecuali orang yang Allah lindungi dan mereka sedikit sekali.

Diantara keanehan syaikh ini, dia telah melewati seluruh masalah-masalah yang diisyaratkan diatas dan telah kita teliti dengan benar penjelasannya. Dan aku tidak ragu bahwa dia sependapat dengan kami pada sebagiannya minimal, atau bahkan kebanyakannya. Tapi dia tidak menyebutkan sikapnya terhadap riwayat-riwayat tersebut. Contohya ucapan kami : “Sesungguhnya bukan merupakan konsekwensi keshahihan 20 rakaat itu, meninggalkan amalan dari riwayat lain yang sesuai dengan hadist Aisyah bahwa Nabi shallallahu ‘alihi wa sallam tidak menambah baik di bulan Ramadhan atau yang lainnya lebih dari 11 rakaat.”

Apakah lebih utama mengamalkan Sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam atau mengamalkan apa yang dilakukan manusia di zaman Umar ? Itupun seandainya riwayat tersebut shahih dari perbuatan mereka. ?!

Syaikh tersebut tidak menampakkan sikapnya tentang hal itu, karena jika dia menguatkan perkara yang menyelisihi Sunnah, akan tampak hakekatnya di kalangan Ahlussunnah, tapi kalau menguatkan Sunnah akibatnya akan sesuai dengan Al-Albani, dan ini adalah sesuatu yang tidak diperkenankan oleh dirinya karena sebuah sebab atau lebih yang tidak tersembunyi lagi pada pembaca yang cerdas.

Ini adalah sebuah contoh dari banthan-bantahan yang kami lihat membantah buku kita yang terdahulu yaitu “Shalatut Tarawih” padahal yang (tersebar diatas –pent) adalah bantahan yang paling bagus diantara yang lain. Namun demikian pembaca telah mengetahui beberapa contoh yang ada padanya yang darinya nampak jelas kosongnya dari sikap adil dan jauh dari jalan para ulama yang tidak menginginkan, kecuali keterangan hakekat suatu masalah. Dan jika ini dari orang yang paling baik dan berilmu diantara mereka maka bagaimana dengan yang lain yang tidak memiliki ilmu dan akhlaq.

Dan karena buku kami tersebut (Shalat Tarawih) telah tercetak dan melewati masa yang panjang, sedang kebutuhan menuntut untuk dicetak ulang, dan dahulu cara pemaparannya telah mencapai maksud serta tujuannya yang terpenting yaitu memperingatkan mayoritas manusia kepada Sunnah dalam shalat tarawih serta membantah orang-orang yang menyelisihi kami, sehingga tersebarlah Sunnah ini di banyak masjid-masjid di Syiria dan Yordania dan selain keduanya dari negeri-negeri Islam.

Dan Alhamdulillah yang dengan nikmat-Nyalah perkara-perkara yang baik itu menjadi sempurna. Oleh karenanya saya mempunyai ide meringkas [Ringkasan itu berjudul “Qiyamu Ramadhan” yang kami beri judul dalam bahasa indonesia ini dengan “Shalat Tarawih Bersama Rasulullah shallallhu ‘alihi wa sallam, pent] dengan cara yang ilmiah murni, Tanpa aku menyinggung seorang pun untuk membantahnya sebagaimana ucapan orang (sampaikan ucapanmu dan berjalanlah terus), yakni menulis setiap faedah ilmiyah yang ada dalam kitab asli dengan menambah faedah-faedah lain untuk menyempurnkannya. Dan Allah lah Yang Maha Suci yang dimohon untuk memberi manfaat dengan ringkasan ini sebagaimana memberikan manfaat dengan yang sebelumnya, dan agar memberikan ganjaran darinya, sungguh Dia adalah Dzat yang paling derma tatkala diminta.

(Dinukil dari buku terjemah kitab "Qiyamu Ramadhan", karya Syaikh Muhammad Nashiruddin al Albani, edisi Indonesia “Shalat Tarawih Bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ”, Penerjemah : Al-Ustadz Qomar Su’aidi, Bab “Mukaddimmah Cetakan Pertama”, Hal : 14 - 37, Penerbit “Cahaya Tauhid Press”)

Dari :  http://www.mustafamura.com/index.php?option=com_content&view=article&id=132:sholat-tarawih-rasulullah-bukan-20-rakaat&catid=76:seputar-ramadhan&Itemid=119

Aneh, Rusa yang Ini Kok Gondrong?

Umumnya, rusa tidak pernah memiliki bulu yang panjang. Terlebih di kepalanya. Tapi perhatikan foto rusa betina ini. Sekilas ada keanehan di kepalanya dengan bulu panjang, dua tanduk dan mukanya tampak aneh, seram dan berbeda dengan rusa pada umumnya. Bahkan bisa dibilang kepalanya seperti lukisan kepala naga, tapi hal itu tidak mungkin.
Selama ini hewan rusa yang dikenal memiliki kaki empat, bulu warna kecoklatan, berlari kencang dengan lompatan sangat jauh hingga mampu menempuh jarak 97 kilometer per jam.

Tapi rusa yang terpotret oleh fotografer veteran asal Italia, Paolo Torchio, ini terbilang aneh. Rusa betina tersebut memiliki janggut panjang dan mukanya agak "seram". Rusa misterius tersebut difoto oleh Torchio di Kenya hingga kini belum ditemukan lagi walau sudah dicari-cari di sekitarnya.

Kepala rusa itu rambutnya tebal di kepalanya sehingga rupanya mirip anjing Terrier. Torchio yang memotret Rusa aneh itu beberapa minggu lalu belum bisa meyakinkan para ilmuwan karena hingga kini rusa aneh tersebut tak ditemukan lagi.

"Saya heran, sedang apa anjing di sini," Torchio bercerita kepada OurAmazing Planet lewat telepon. "Tetapi ketika ia keluar dari rerumputan, saya terkejut," tambahnya.

Torchio juga bercerita bahwa kijang itu tidak diasingkan oleh kawanannya. Torchio berhasil memotret selama 15 menit sebelum rusa betina tersebut melarikan diri. Selama 5 hari, Torchio mencari hewan yang bisa berlari hingga 97 kilometer per jam itu, tapi hasilnya nihil.

Para ahli belum yakin bisa menentukan hal yang membuat rusa tersebut berjenggot karena bukti yang mereka punya hanya berupa foto. "Tapi dari fisiknya, saya yakin rusa itu adalah rusa Thomson. Berdasarkan ukuran tubuh dan tanduknya, rusa itu betina dan masih remaja," jelas Lanny Brown dari Kebun Binatang Phoenix, Arizona, Amerika Serikat, yang dikutip oleh nationalgeographic.co.id, Senin (23/8/2010)

Brown mengaku, ia dan rekannya belum pernah melihat rusa berjenggot sebelumnya. Ia berpendapat kalau rusa berjenggot yang difoto oleh Torchio mungkin mengidap hipertrikosis, sebuah kelainan yang membuat rambut tumbuh berlebihan yang bisa diderita hewan juga manusia.

Rusa bisa juga menderita penyakit cushing, kelainan hormon yang membuat hewan tampak seperti pudel yang kelebihan rambut. Penyakit itu biasanya diderita oleh kuda. (*)
Dari : KOMPAS.com

Senin, 23 Agustus 2010

Video Jail sudah go Internasional...

Pernah liat orang konyol kayak gini gk ? klo gue sih belum, paling ada yang mirip-mirip dikit di acara jailnya trans TV itu juga gk jail-jail amat kayak gini. Ni orang asli dah isengnya keterlaluan.. buat u yang belum nonton tonton aja nih.. cek ban dot..!

Cara Parkir Mobil Paling Konyol

gila, nih orang tolol, bego, kaya, apa strees ya..? orang nyari duit buat beli mobil aja susah eh dia malah maen ngehancurin aja...


Pesan buat si pemarkir... gue terima kursus stir di jamin bisa markir mobil.. hehehe

Sabtu, 21 Agustus 2010

Heboh!! Hali Si Bocah 'Kura-Kura' Dari China

XINJIANG (Berita SuaraMedia) - Bocah asal China, Maimaiti Hali harus menderita bertahun-tahun akibat kelainan fisik yang dia derita. Di punggungnya, tumbuh sel kulit keras yang makin besar, hingga berbentuk seperti tempurung.
Tak hanya sakit fisik yang dia derita, tapi juga psikologis karena orang-orang mengejeknya sebagai kura-kura. Tak jarang, Maimati menjadi obyek kenakalan temen-temannya.

Namun, hidup Maimaiti akan segera berubah. Operasi dua jam di Rumah Sakit Militer Provinsi Xinjiang, China, berhasil mengangkat 'tempurung' di punggungnya.

Ayahnya, Maimaiti Musai mengaku senang dengan hasil operasi itu. Sebenarnya, keluarganya berharap operasi bisa dilakukan sejak lama.
Kulit yang berbentuk tempurung itu sebenarnya bagian kulit di punggung Maimaiti Hali (8) yang mengeras. Operasi pengangkatan itu memakan waktu dua jam. Hali yang berasal dari Heping, bagian utara China ini disebutkan terlahir dengan kondisi semacam itu.
Dikarenakan usianya masih muda, operasi pengangkatan belum bisa dilakukan hingga usianya mencapai 8 tahun.

Namun, seiring waktu berjalan, kulit tambahan di punggungnya itu kian membesar dan mengeras seperti tempurung yang dimiliki kura-kura.
"Orang-orang sering mengejek dia sebagai 'anak kura-kura' tapi saya bangga dengan Maimaiti Musai sebab ia adalah anak yang tabah dan pemberani. Kami senang dia kini dapat hidup dengan normal," ujar ayah si bocah, Maimaiti Musai.
Tapi, "kami diberitahu, tak mungkin melakukan operasi karena dia masih kecil. Tapi tempurung di punggungnya makin besar dan makin besar, seperti cangkang kura-kura," kata dia, seperti diberitakan laman Daily Telegraph..
"Orang-orang selalu mengejeknya -- kami ingin segera mengakhiri derita psikologis anak kami," tambah dia.
Kepala tim dokter yang mengoperasi Maimaiti, Ye Xiangpo mengatakan, kulit yang diangkat dari punggung Maimaiti tebal seperti kulit banteng.

Untuk menggantikan kulit yang diambil, dokter mencangkok kulit kepala dan tangan Maimaiti. "Kulit kepala bisa tumbuh dengan cepat. Kami berharap dia bisa sembuh total," kata dia.

Sementara, Maimaiti Hali mengaku senang deritanya sudah diangkat. "Sakit sih, tapi sedikit. Yang penting aku tidak khawatir diejek teman-teman lagi," kata dia.
"Aku sudah tidak sabar, bermain tanpa harus memakai kaus, juga berenang telanjang bersama teman-teman.". (ar/vs/hg) www.suaramedia.com

Gadis 21 Tahun Dengan Bobot 27 Kg Harus Makan Tiap 15 Menit

AUSTIN (Berita SuaraMedia) - Untuk bertahan hidup gadis berusia 21 tahun, Lizzie Velasquez harus makan setiap 15 menit sekali. Belum ada penjelasan mengenai kondisi gadis asal Austin, Texas ini. 

Badan Velasquez menolak untuk bertambah beratnya meski sudah makan 60 kali cemilan dalam sehari. Berat badan mahasiswa ilmu komunikasi ini pun tidak bertambah dari 27 kilogram, meski mengonsumsi 5.000-8.000 kalori per hari.

"Saya rajin menimbang badan. Dan setiap kali bertambah satu pon, saya senang," kata Velasquez yang mengenakan baju size 000. "Saya makan setiap 15-20 menit sekali untuk mempertahankan energi."

Makanan yang harus diasup ke tubuhnya sepanjang hari pasti membuat perempuan lain iri, mulai dari keripik, permen, coklat, pizza, ayam, cake, donat, ice cream, mi, sampai kue tar. "Saya kesal jika ada orang yang menuduh saya kena anoreksia," kata dia seperti diberitakan dari laman The Telegraph.

Kelainan ini sudah terlihat sejak Velasquez kecil karena dia lahir prematur dengan berat 1 kilogram lebih. Dokter menemukan bahwa cairan amniotic yang melindungi Lizzie saat di rahim, minim.
"Dokter sangsi bagaimana anak saya bisa hidup," kata Rita, ibu Velasquez. Semula, dokter memperkirakan Lizzie, sapaan akrab Velasquez, terkena kelainan genetika, sindrom De Barsy. Tapi, teori ini terbantahkan karena Lizzie tidak kesulitan dalam belajar.

"Mereka masih terus mencari tahu apa yang salah pada Lizzie. Tapi, kami memperlakukan dia seperti anak lainnya," kata Rita yang sudah membawa anaknya ke berbagai ahli genetika. Tapi, tak satupun yang bisa menjelaskan kondisi anaknya.

Saat ini, Lizzie berada di bawah studi genetika asuhan Profesor Abhimanyu Garg di University of Texas Southwestern Medical Center, Dallas. Garg dan timnya percaya Lizzie terkena Neonatal Progeroid Syndrome (NPS).

Jangan berpikir wanita asal Texas ini begitu rakus atau sedang menderita anoreksia. Sebuah kondisi medis yang langka membuatnya harus makan setiap 15-20 menit, atau dia tidak akan bertahan hidup.

Diberitakan dari Telegraph, Selasa (29/6/2010), wanita bernama Lizzie Velasquez tersebut bisa makan hingga 60 kali dalam sehari. Namun meski jumlah tersebut setara dengan 5.000-8.000 kalori/hari, berat badannya tidak pernah lebih dari 27 kg dan jumlah lemaknya nyaris nol.

Semua makanan tersebut gagal diserap tubuh karena si wanita diduga mengalami Neonatal Pregeroid Syndrome (NPS) yang menyebabkan penuaan, penyusutan lemak tubuh, dan penurunan fungsi jaringan tubuh.

Namun jika tidak makan setiap 15 menit sekali, si wanita akan sangat lemas dan tidak punya energi. Semua makanan berlemak seperti coklat, pizza, kue, ayam goreng, keripik, mie nyaris hanya numpang lewat tanpa ada yang bisa terbentuk menjadi lemak.

"Saya selalu menimbang berat badan secara rutin, dan jika bertambah meski hanya 1/2 kg bagi saya akan sangat luar biasa," ungkap Lizzie yang mememiliki tinggi badan 157 cm.

Lizzie yang kini berusia 21 memang dilahirkan prematur, yakni 4 pekan lebih awal. Selain itu, dokter menemukan cairan ketuban yang melindunginya selama dalam kandungan sangat sedikit sehingga cukup mengejutkan ketika Velasquez bisa lahir dengan selamat.

Salah satu spekulasi mengatakan, Lizzie mengalami kondisi langka yakni sindroma De Barsy. Namun dugaan ini kurang kuat karena Lizzie yang saat ini merupakan mahasiswa komunikasi tidak memiliki gangguan dalam hal kemampuan belajar.


Abhimanyu Garg, MD, seorang profesor genetika dari University of Texas, saat ini tengah mempelajari kondisi Lizzie. Ia meyakini, gejala NPS mirip seperti yang dialami Lizzie. Di antaranya adalah tubuh triangular, wajah tampak lebih tua dari usia sebenarnya, dan memiliki hidung runcing.

Namun apabila terbukti menderita NPS, Prof Garg menilai wanita tersebut sangat beruntung. Sebab pada usianya sekarang, kondisi tulang dan gigi Lizzie masih dalam kondisi yang sangat sehat .
Untuk bertahan hidup gadis berusia 21 tahun, Lizzie Velasquez harus makan setiap 15 menit sekali. Belum ada penjelasan mengenai kondisi gadis asal Austin, Texas ini. (fn/vs/dt/kb)

www.suaramedia.com

Mousless, Mouse 'Ajaib' Yang Tak Berwujud Dan Tak Terlihat

Jangan tanya bagaimana bentuknya, Mouseless Invisible Mouse ini sama sekali tidak berwujud seperti mouse yang biasa kita lihat.
Pranav Mistry, di bawah naungan Fluid Interfaces Group MIT Media Lab, menciptakan ”mouse” ini dengan menggunakan teknologi laser dan kamera inframerah yang dapat dipasang di komputer.

Namun proyek ini bekerja seperti layaknya mouse biasa dengan menciptakan invisible layer dan menginterpretasikan gerakan ujung jari seperti halnya kursor biasa.

Kamera dan laser inframerah sama-sama dibenamkan dalam komputer.

Modul sinar laser dimodifikasi sehingga dapat mendeteksi gerakan ujung jari.

Cara kerjanya pun sama persis dengan mouse biasa. Jika ingin menggunakan left click cukup mengetukkan jari telunjuk, begitu juga bila kita ingin menggunakan right click, hanya mengetukkan jari tengah kita saja.

Menurut nextgadget.com, proyek ini hanya menghabiskan biaya produksi US$ 20, atau hanya sekitar Rp180 ribu saja.

Ini bukan kali pertama Pranav Mistry membuat inovasi yang berprinsip sama.

Sebenarnya asisten penelitian dan kandidat PhD MIT Media Lab ini pernah membuat inovasi sejenis, yaitu Sixth Sense, sebuah wearable device yang memungkinkan adanya interaksi baru antara dunia nyata dan dunia data.

Pranav juga telah dianugrahi penghargaan Invention Award 2009 dari Popular Science dan Young Innovator Award TR35 dari Technology Review karena Sixth Sense-nya. (ar/bt/otk/tkp)

Dari : http://www.suaramedia.com/dunia-teknologi/gadget/25065-mousless-mouse-ajaib-yang-tak-berwujud-dan-tak-terlihat.html

Ajaib, Gadis 9 Tahun Tanpa Otak Kanan Dapat Hidup Normal

North Carolina (Berita Suara Media) Umurnya baru sembilan tahun. Di usia sekecil itu, Cameron Mott harus kehilangan setengah organ otaknya dalam sebuah operasi radikal. Ia harus merelakan otak kanannya karena sindroma Rasmussen yang dideritanya.

Sindroma Rasmussen mulai terlihat sejak Cameron berusi tiga tahun. Penyakit langka ini meluas dan mematikan fungsi otak kanannya. Akibatnya, kejang-kejang dan gejala epilepsi hebat menghiasi hari-hari gadis kecil ini.

"Sangat menakutkan, karena sebagai orangtua Anda tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi pada anak Anda setelah operasi otak yang dramatis," kata sang ibu, Shelly Mott, seperti diberitakan dari laman Mailonline.

Atas persetujuan keluarga, Cameron menjalani bedah kepala untuk pengangkatan otak kanannya. Tindakan berisiko tinggi dengan harapan hidup yang sangat tipis itu harus ditempuh demi menghentikan kejang-kejang dan epilepsi hebat yang selalu menderanya setiap waktu.

Sejak awal dokter telah mengatakan, seandainya Cameron lolos dari maut, kemungkinan besar akan mengalami koma dan lumpuh pada sisi kiri tubuhnya. Sebab, otak kanan adalah organ pengontrol tubuh bagian kiri.
Namun ajaib, ketakutan-ketakutan itu tak terjadi. Usai operasi dan menjalani fisioterapi, Cameron dapat berlari, dan bermain, kendati sedikit pincang dan kehilangan penglihatan tepi. Ia hanya menjalani perawatan di rumah sakit selama empat minggu.

Adakah ia merasakan efek operasi? Cameron menjawab, "Tidak terasa sama sekali." Cameron mengaku tetap mengejar impiannya. "Saya akan menjadi seorang balerina saat besar nanti." (fn/vs/lb/msnbc) www.suaramedia.com

Harumkan Bulan Suci

Jangan biarkan masalah bau mulut menjadi persoalan yang mengganggu kekhusyukan ibadah kita sepanjang Ramadhan kali ini. Atasi permasalah merisaukan tersebut dengan mengatahui penyebab utama dan teknik penanggulangan yang tepat berikut.

Bau mulut tidak sedap atau halitosis disebabkan oleh faktor dari luar maupun dari dalam tubuh. Jika dikaitkan dengan bulan puasa, masalah bau mulut disebabkan 2 faktor utama. Pertama, keadaan lambung yang kosong dalam waktu yang lama sehingga merangsang munculnya aroma yang tidak sedap keluar melalui rongga mulut. Kedua, kurangnya produksi air liur akibat organ mengunyah kita yang tidak bekerja, sehingga membuat bakteri dalam mulut bertambah banyak dan memicu bau mulut, jelas drg. Aditya Pribadi, Sp.Ort, spesialis gigi dari Dharmawangsa 8 Dental Care, Jakarta.
Tapi ternyata, ada 3 penyebab lain yang membuat halitosis kita semakin terasa selama bulan suci ini.

1. Masalah gigi dan mulut.

Gigi berlubang (karies), karang gigi, dan peradangan gusi (gingivitis) merupakan beberapa penyakit mulut yang berpotensi menimbulkan bau mulut. Pada gigi berlubang, penumpukan sisa-sisa makanan yang kita santap saat sahur atau berbuka jika tidak dibersihkan dengan tuntas akan mengalami proses pembusukan oleh bakteri dan menimbulakn bau mulut. Sedangkan pada gigi yang berkarang, akan mempermudah sisa-sisa makan menempel sehingga sulit dibersihkan. Alhasil, karang semakin tebal serta mengeluarkan bau yang tidak sedap.
Cegah dengan : 
• Memeriksakan kesehatan gigi kita ke dokter sebelum menjalankan ibadah puasa. Seperti, melakukan penambalan pada gigi yang berlubang dan membersihkan gigi kita dari serangan karang gigi yang membandel.
• Jagalah kesehatan gigi dan gusi dengan rutin menggosok gigi 2 kali sehari (setelah sahur, dan sebelum tidur). Jangan lupa untuk membersihkan lidah kita juga dari bakteri dengan sikat atau alat pembersih lidah.
• Gunakan dental floss atau benang gigi untuk membersihkan sisa-sisa makanan di sela-sela gigi yang sulit dijangkau dengan sikat gigi.
2. Masalah penyakit lain.
Bau mulut bisa jadi pertanda terjadinya penyakit kronis, seperti maag atau lambung, GERD (gastro esophageal reflux disease), diabetes, sinusitis, infeksi amandel, ginjal, dan gangguan pencernaan. Contoh, pada penderita diabetes biasanya akan mengeluarkan bau khas, seperti bau aceton/pembersih cat kuku.  Sedangkan, pada penderita GERD, bau mulut disebabkan oleh berbaliknya asam lambung ke kerongkongan.

Cegah dengan :

• Lakukanlah pemeriksaan kesehatan sebelum berpuasa.
• Minta saran dari dokter cara mengatasi dan mengontrol penyakit kita selama berpuasa.
• Bagi para penderita diabetes, lebih baik bisa menjaga kadar gula dalam darah. Karena kadar gula yang tidak terkontrol atau tinggi, bisa menimbulkan halitosis.
• Yang memiliki masalah dengan maag atau GERD, turunkan kadar asam lambung dengan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung serat.
3. Masalah asupan.Selama bulan puasa, apapun yang masuk ke dalam mulut memberikan dampak pada bau mulut kita. Pemilihan menu sahur yang salah dan gaya hidup yang tidak sehat akan menentukan nasib bau mulut kita selama satu harian.
Cegah dengan:•  Buatlah menu sahur dan berbuka yang kaya akan serat, seperti sayuran dan buah-buahan. Makanan berserat akan merangsang produksi air liur atau saliva kita lebih banyak.
•  Hindari mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengeluarkan aroma yang tajam, seperti bawang, petai, jengkol,  durian, dan alkohol.
•  Hindari rokok dan hanya akan memperburuk kebersihan mulut.
•  Mengkonsumsi plain yoghurt  waktu sahur dan berbuka. Kenapa? Yogurt dipercaya dapat mengurangi jumlah bakteri di lidah kita.
• Minum air putih 8 gelas per hari. 4 gelas waktu sahur, dan 4 gelas lagi setelah berbuka.(Astrid Anastasia)

Dari : http://www.preventionindonesia.com/article.php?name=/harumkan-bulan-suci&channel=pilihan

Cara Mudah Meredam Emosi

Marah adalah emosi yang natural yang dimiliki semua manusia. Dengan berbagai stresor yang ada di sekitar kita, mulai dari berangkat kerja sampai pulang ke rumah, banyak hal yang bisa memancing emosi kita. Tapi terlalu sering marah juga menguras energi dan mental kita. 

Itu mengapa ada pepatah bijak mengatakan, marah akan menjadi luapan emosi yang wajar ketika kita berhasil menyampaikan rasa marah sesuai dengan porsinya. Karena dengan demikian, kita bisa mengendalikan sikap kita tanpa harus menyakiti orang lain atau diri sendiri. Cobalah saat emosi marah datang manghadang, lakukanlah hal ini:

Hitunglah sampai 10Ketika menghitung sampai 10, kita telah meminta diri kita untuk melakukan napas perlahan.Tarik napas melalui hidung dan biarkan paru-paru kita terbuka lebar, agar udara masuk ke dalam diagfragma kita dengan optimal. Setelah itu, embuskan napas dengan perlahan juga, melalui mulut. Sirkulasi udara akan sampai ke otak kita dan menekan emosi yang memuncak.

Alihkan dengan aktivitas fisik ringanTemukan tempat pengalihan emosi yang menenangkan melalui pikiran. Tutup ke dua mata dan mulai temukan tempat kesukaan kita yang bisa menciptakan situasi menyenangkan. Ini dengan cepat menghapus marah kita, sebab tanpa disadari, sebaris senyum telah tersimpul di bibir kita.

Masuk ke dalam mantra ketenanganPilih kata-kata singkat yang bisa membuat kita tenang. Misalnya, “tenang, semuanya akan baik-baik saja” atau “simpan energi untuk sesuatu yang lebih berarti”. Ucapkan mantra-mantra itu saat emosi mulai memuncak dan rasakan bagaimana aura positif bisa terkumpul untuk mendinginkan kepala.
Ingatlah, emosi berlebihan tidak akan membuat kita otomatis keluar dari masalah. Karena itu, tenangkan diri agar energi kita tidak terbuang sia-sia. Mari tenangkan diri dan temukan jalan keluar dari masalah, sebab tak ada masalah jalan keluar. (Siagian Priska)

misteri hujan darah di India


Pada bulan April, Louis, seorang ahli fisika solid-state di Mahatma Gandhi University, menerbitkan sebuah makalah dalam jurnal bergengsi peer-review Astrofisika dan Ruang Angkasa di mana ia hipotesis bahwa sampel - air yang diambil dari kamar mandi berwarna darah misterius yang jatuh secara sporadis di seluruh negara bagian asal Kerala Louis pada musim panas 2001 - mengandung mikroba dari luar angkasa.

Secara khusus, Louis telah terisolasi aneh, berdinding tebal, struktur sel-seperti berwarna merah sekitar 10 mikron dalam ukuran. Stranger still, dozens of his experiments suggest that the particles may lack DNA yet still reproduce plentifully, even in water superheated to nearly 600 degrees Fahrenheit . Aneh lagi, puluhan eksperimennya menunjukkan bahwa partikel DNA namun masih kurangnya mereproduksi deras, bahkan dalam air superheated untuk hampir 600 derajat Fahrenheit. (The known upper limit for life in water is about 250 degrees Fahrenheit .) (Batas atas dikenal untuk hidup di air adalah sekitar 250 derajat Fahrenheit.)

Dari hasil penelitian menyebutkan lomposisi sel tersebut terdiri dari 50% Karbon, 45% Oksigen dan 5% unsur lain seperti besi dan sodium, konsisten dengan komponen sel biologi lainnya, dan sel itu juga membelah diri. Sel itu memiliki diameter antara 3-10 mikrometer dengan dinding sel yang tebal dan memiliki variasi nanostruktur didalam membrannya.

Di Universitas Sheffield, Inggris, seorang ahli mikrobiologis bernama Milton Wainwright mengkonfirmasi bahwa bahwa unsur merah tersebut adalah sel hidup. Hal ini dinyatakan karena Wainwright berhasil menemukan adanya DNA dari unsur sel tersebut walaupun ia belum berhasil mengekstraknya.

Karena partikel merah tersebut adalah sel hidup, maka para ilmuwan mengajukan teori bahwa partikel merah itu adalah darah. Menurut mereka, kemungkinan batu meteor yang meledak di udara telah membantai sekelompok kelelawar di udara. Namun teori ini ditolak karena tidak adanya bukti-bukti yang mendukung seperti sayap kelelawar yang jatuh ke bumi.

Dengan menghubungkan antara suara ledakan dan cahaya yang mendahului hujan tersebut, Louis mengemukakan teori bahwa sel-sel merah tersebut adalah makhluk ekstra terestrial. Ia menyimpulkan bahwa materi merah tersebut datang dari sebuah komet yang memasuki atmosfer bumi dan meledak di atas langitIndia.

Sebuah studi yang dilakukan oleh mahasiswa doktoral dari Universitas Queen, Irlandia yang bernama Patrick McCafferty menemukan catatan sejarah yang menghubungkan hujan berwarna dengan ledakan meteor. McCafferty menganalisa 80 laporan mengenai hujan berwarna, 20 laporan air berubah menjadi darah dan 68 contoh fenomena mirip seperti hujan hitam, hujan susu atau madu yang turun dari langit. 36 persen dari contoh tersebut ternyata terhubung dengan aktivitas meteor atau komet. Peristiwa-peristiwa tersebut terjadi mulai dariRomawi kuno, Irlandia dan Inggris abad pertengahan dan bahkan California abad ke-19. McCafferty mengatakan, “kelihatannya ada hubungan yang kuat antara laporan hujan berwarna dengan aktivitas meteor, Hujan merah Kerala cocok dengan pola-pola tersebut dan tidak dapat diabaikan begitu saja.”

Jadi, apakah hujan merah di Kerala berasal dari luar bumi ? Sebagian ilmuwan yang skeptis serta merta menolak teori ini. Namun sebagian ilmuwan lain yang belum menemukan jawabannya segera melirik kembali ke sebuah teori usang yang diajukan oleh ahli fisika Sir Fred Hoyle dan Dr Chandra Wickramasinghe, yaitu teoriyang disebut Panspermia, sebuah teori yang menyatakan bahwa kehidupan di bumi ini berasal dari luar angkasa.

Menurut kedua ilmuwan tersebut pada mulanya di luar angkasa terdapat awan gas antar bintang yangmengandung bakteri. Ketika awan itu mengerut karena gravitasi untuk membentuk sistem bintang, bakteri yangada di dalamnya tetap bertahan hidup di dalam komet. Ketika komet itu terkena sinar matahari, panas matahari mencairkan permukaan es pada komet, bakteri-bakteri tersebut lolos dan tersapu ke planet-planet terdekat. Teori ini juga didasarkan pada argumen Charles darwin bahwa sesungguhnya bakteri memiliki karakteristis “luar bumi”.



Jumat, 20 Agustus 2010

10 Negara Pengakses Facebook terbesar


Facebook memang masih bisa menempatkan diri sebagai jejaring sosial terbesar di dunia, pengaksesnya yang tadinya disebutkan sudah sekitar 250 juta jiwa di seluruh dunia ternyata sudah berkembang menjadi dua kali lipat sekarang. Para kompetitor nya twitter harus bersusah payah untuk bersaing dengan nya. Pada bulan Juli kemarin, Facebook mengumumkan bahwa pengguna Facebook telah menembus jumlah 500 juta.

Seperti dikutip dari oyal Pingdom, Senin (16/8/2010) yang mencoba merinci negara-negara pengakses terbesar situs yang didirikan Mark Zuckerberg tersebut, negara yang paling banyak mengakses facebook dipegang oleh Amerika dengan jumlah pengakses 130 juta. Yang disusul oleh Inggris di urutan kedua dengan jumlah yang jauh dibawahnya yaitu 28 juta. 

Indonesia masuk ke top 3 sebagai negara yang paling banyak mengakses facebook. Gila, ternyata banyak banget ya pengakses facebook padahal jumlah pengguna internet di Indonesia masih jauh dibawah Italia lho. Malah jumlah  Yang menjadi catatan Royal Pingdom adalah negara dengan pengguna internet terbesar seperti China malah tidak masuk ke dalam jumlah pengguna Facebook terbesar. Hal ini sebenarnya tidak mengherankan karena kebijakan pemerintah China yang memblokir warganya mengakses Facebook.

Inilah 10 negara pengakses terbesar Facebook menurut Pingdom:
1. Amerika Serikat (130 juta)
2. Inggris (28 juta)
3. Indonesia (26 Juta)
4. Italia (26 juta)
5.Perancis (21 juta)
6. India (21 juta)
7.Jerman(18 juta)
8.Meksiko (16 juta)
9. Turki (16 juta)
10. Kanada (15 juta)

Sedangkan untuk urutan 11 hingga 20 adalah, Malaysia (12 juta), Spain (12 juta), Filipina (10 juta), Australia (9,1 juta), Argentina (8,2 juta), Taiwan (8,2 juta), Kolombia (7,5 juta), Brazil (6,2 juta), Chili (6,2 juta), Thailand (6,2 juta). 

Sumber: okezone