PARIS (Berita SuaraMedia) - Situs whistle-blower WikiLeaks akhirnya memilih untuk memindahkan server mereka ke Prancis setelah 'ditendang' oleh perusahaan penyedia hosting Amazon.
Diberitakan Straits Times, Jumat (3/12/2010), sumber WikiLeaks mengatakan jika saat ini server mereka telah berpindah ke Prancis.
Bahkan saat ditelusuri ditemukan jika hostingan WikiLeaks dipegang oleh penyedia layanan internet asal Prancis, OVH.
Langkah pemindahan ini dilakukan setelah Amazon akhirnya menyerah terhadap tekanan pemerintah AS yang mengharuskan Amazon memutuskan kerja sama dengan WikiLeaks.
Tekanan ini diterima Amazon setelah salah satu dewan parlemen AS melacak kerja sama kedua perusahaan.
WikiLeaks dianggap sebagai situs berbahaya yang secara ilegal memposting kawat diplomatik AS yang seharusnya menjadi rahasia negara.
Lebih dari 250.000 dokumen diperkirakan telah berada di tangan WikiLeaks.
Kabarnya dokumen tersebut didapatkan WikiLeaks dari seorang tentara AS yang merasa tidak puas dengan kebijakan pemerintah.
Karena hal tersebut, Wikileaks juga pernah menjadi target serangkan hacker, pasca dipublikasikannya dokumen rahasia negara tersebut.
Dalam akun Twitter resminya, pihak Wikileak melontarkan pernyataan ini. Menurut mereka setelah beberapa dokumen rahasia negara berhasil dipaparkan ke publik, beberapa serangan hacking mencoba membobol jaringan situs tersebut.
"WikiLeaks telah mengubah kebijakan pemerintah dan pengadaan server dalam waktu cepat"
"Situs mereka pun telah menjadi target serangan cyber. Ke depannya ada kemungkinan jika para penyedia hosting tidak akan lagi mau menerima situs tersebut," ujar sumber WikiLeaks yang tidak disebutkan namanya. (ar/z2k) www.suaramedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar