Sabtu, 23 Oktober 2010

Mesin kapal raksasa yang mati

Berikut ini adalah cerita tentang kerusakan yang di alami sebuah mesin kapal raksasa.  Para pemilik kapal mencoba untuk memanggil para ahli perkapalan satu demi satu, akan tetapi tidak satupun diantara mereka yang bisa mengetahui dimana kerusakan pada kapal tersebut. Dan pada akhirnya para pemilik kapan memanggil seorang kakek tua yang telah berkerja menjadi montir kapal sejak ia masih muda. Dia dating dengan membawa sebuah tas besar yang berisi peralatan standart montir, dan ketika ia tiba ia langsung segera mengerjakan tugasnya tersebut.  Dia memeriksa mesin dengan sangat hati-hati dari atas ke bawah.

Dan tak terasa sudah dua hari berlalu dan sudah dua hari pula si pemilik kapal berada disana untuk memperhatikan bagaimana si montir tua ini berkerja. Si pemilik terus berharap dan berharap agar si bapak tua itu tahu dan dapat mengembalikan mesin kapalnya. Setelah berhari-hari si pak tua mengamati mesin tersebut, si pak tua merogoh isi tasnya dan mengeluarkan sebuah palu kecil. Dengan lembut dan hati-hati ia mengetuk bagian dari kapal tersebut. Dan tak beberapa lama mesin itu kembali berkerja seperti semula. Si pak tua berberes dan menaruh seutas martilnya ke tempat semula.

Seminggu kemudian si pemilik mendapat tagihan mendapat tagihan dari montir sebesar $ 10.000..

Si pemilih dengan kaget mengatakan “Apa?! $10.000..  ia hampir tidak melakukan apa-apa di sana”

Lalu si pemilik menulis surat untuk si montir “tolong kirimkan tagihan terperincinya”

Dan pada akhirnya si montir tua tersebut mengirimkan tagihan terperinnya :

Tapping & palu $2,00

Berpikir & mencari tempat kerusakan $9998,00

Upaya sangalah penting dalam kehidupan kita, akan tetapi mengetahui tempat yang pantas untuk upaya kita itu jauh lebih penting , karena itu bisa membuat perbedaan hasil yang sangat jauh. Seseorang akan mendapat hasil yang berbeda di tempat yang berbeda.

Pengetahuan dalam ISLAM adalah sesuatu yang paling berharga karena dengan pengetahuan kita akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar