Sabtu, 20 November 2010

NATO discusses Afghanistan with Russians


Medvedev dan Rasmussen
NATO Secretary General Anders Fogh Rasmussen and Dmitry Medvedev
Mari belajar Bahasa Inggris dalam dua bahasa dengan menyimak berita yang saya copy-paste dari BBC..
Berita pertama tentang pembicaraan antara NATO dengan Rusia mengenai Afghanistan dan yang kedua tentang penemuan chip berukuran kecil bagi tuna netra.

NATO discusses Afghanistan with Russians

The NATO Secretary-General, Anders Fogh Rasmussen, is in Moscow for talks with the president of Russia, Dmitri Medvedev, with Afghanistan topping the agenda.
A BBC correspondent in Moscow says Mr Rasmussen will be hoping to secure further Russian assistance for NATO and the Afghan armed forces.
He says the initiative is controversial, given the Soviet Union's bloody intervention in Afghanistan in 1979, an engagement that lasted ten years.
The Afghan president, Hamid Karzai, reacted angrily last week when Russian and US troops launched a drug raid in eastern Afghanistan.

NATO diskusikan Afghanistan dengan Rusia

Sekretaris Jendral NATO, Anders Fogh Rasmussen, berada di Moskow untuk berbicara dengan Presiden Rusia, Dmitri Medvedev, dengan Afghanistan sebagai topik utama di agenda.
Koresponden BBC di Moskow mengatakan bahwa Rasmussen berharap dapat memperoleh bantuan dari Rusia untuk NATO dan angkatan bersenjata Afghanistan.
Ia mengatakan inisiatifnya cukup kontroversial, mengingat intervensi berdarah Uni Soviet di Afghanistan pada tahun 1979, yang berlangsung selama sepuluh tahun.
Presiden Afghanistan, Hamid Karzai, menunjukkan kemarahannya minggu lalu saat tentara Rusia dan AS meluncurkan operasi penggerebekan obat-obatan terlarang di wilayah timur Afghanistan.

Chip lets blind man see

The chip converts the light into signals which travel down the optic nerve
Surgeons in Germany have allowed a blind man to see by implanting a microchip behind the damaged retina in his eye.
The chip converts the light that enters the eye into signals which travel down the optic nerve to the brain.
The technique has been tested on several patients suffering from a degenerative condition, retinitis pigmentosa.
After several days of practice, one of them (Miikka Terho from Finland) was able to read a clock face, recognise spelling mistakes and navigate his way around a room.

Chip untuk tuna netra

Dokter bedah di Jerman telah membantu seorang pria tuna netra untuk dapat melihat dengan cara menanam sebuah chip mikro di belakang retina matanya yang telah rusak.
Chip itu mengubah cahaya yang masuk ke mata menjadi sinyal melalui saraf optik ke otak.
Teknik ini telah diuji pada beberapa pasien yang kondisinya merosot, retinitis pigmentosa.
Setelah dipraktekkan beberapa hari, salah satu dari mereka (Miikka Terho dari Finlandia) bisa membaca waktu pada jam analog, mengetahui kesalahan eja, dan menemukan jalan di dalam suatu ruang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar