Jumat, 09 Juli 2010

Khusus untuk orang mampu “orang Islam harus bayar”

Sejenak setelah saya shalat jum’at saya berfikir apa yang menjadikan islam di daerahku begitu rapuh dan mudah untuk di usik. Sesaat setelah itu saya melihat seorang pengurus masjid yang hidupnya aku nilai susah. Dan timbul pertanyaan di dalam benakku “seberapa miskinkah umat islam sehingga tak ada yang mampu membayarnya dengan layak?”. Coba bayangkan saja di tengah kemajuan zaman seperti ini dan ditengah ke berfoya-foyaan umat manusia kita masih saja menemukan penjaga masjid yang hidupnya susah “ANEH”. Apakah kita tidak mampu menyisakan sedikit uang kita untuk mereka? Bohong besar, begitu banyak umat yang dating berjamaah di masjid, begitu banyak orang-orang yang menumpang tidur di masjid, begitu banyak orang yang menumpang menggunakan dan membuang-buang air di masjid tapi mengapa mereka susah sekali untuk mengeluarkan biaya…. Di Jakarta tidak orang miskin tidak orang kaya jika masuk toilet mereka di haruskan untuk membayar… di Jakarta tidak orang miskin tidak orang kaya jika ingin tidur di penginapan mereka harus bayar… lau kenapa mereka tidak memperlakukan masjid seperti tempat yang berharga…? Masjid itu itu butuh biaya, masjid itubutuh perawatan dan masjid itu lebih baik….

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : “Rasulullah saw. bersabda : “Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : “Aku adalah penyekutu yang paling tidak membutuhkan sekutu, barang siapa yang beramal suatu amal di dalamnya ia mensekutukan kepada selain Ku, maka Aku meninggalkannya dan sekutunya”. (Hadits ditakhrij oleh Muslim).

Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda : “Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : “Aku adalah penyekutu yang paling tidak membutuhkan sekutu, barang siapa yang beramal sesuatu amal ia mensekutukan kepada selainKu, maka Aku terlepas dari padanya, amal itu untuk sesuatu yang ia sekutukan”. (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah).

Dari Abi Sa’id bin Abu Fadhalah ra., ia berkata : Rasulullah saw bersabda : “Apabila Allah mengumpulkan orang-orang yang terdahulu dan terkemudian pada hari Qiyamat, suatu hari yang tidak diragukan lagi, maka berserulah penyeru : “Barang siapa yang mensekutukan dalam amal yang dikerjakannya karena Allah maka mintalah pahalanya kepada selain Allah, karena Allah itu penyekutu yang paling tidak membutuhkan sekutu”.

Tuh lihat berapa banyak hadist & ayat yang menyebutkan tentang perkara amal dan ke ikhlasan dan yang di atas itu baru sangat sedikitnya, coba pahami maksud dari kesemua itu. Secara logika jika saya berfikir kenapa untuk makhluklain yang kita bisa menyisakan pengkhlasan atas harta kita sedangkan pada TUHAN makhluk yang memberikan kita begitu banyak kebaikan dalam kehidupan kita tidak bisa mengikhlaskannya? Bagi ku semua itu wajib untuk di pertanyakan…. Inga…! Islam itu adalah kehidupan dan kehidupan itu butuh biaya, mencari dan membagi rezeki itu adalah sesuatu yang menjadi sebuah keharusan (:


“Sesungguhnya setiap amalan harus disertai dengan niat. Setiap orang hanya akan mendapatkan balasan tergantung pada niatnya. Barangsiapa yang hijrah karena cinta kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya akan sampai kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang hijrahnya karena menginginkan perkara dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya (hanya) mendapatkan apa yang dia inginkan.” (HR. Bukhari )

Jangan lupa juga untuk menyempurnakan hati kita agar semuanya menjadi sempurna.. semoga di hari esok kita dapat member lebih agar TUHAN dapat memberikan kita lebih untuk kita dapat member lebih lagi (:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar