Selasa, 24 Agustus 2010

Antara “YAHUDI ASLI” dan “YAHUDI PALSU”

Rev 2:9 : Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu--namun engkau kaya--dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.

Menurut Oxford Universal Dictionary, 1944 (hal. 1838) yang disebut sebagai Semit adalah kelompok ras manusia yang disebutkan di dalam Genesis 10 sebagai anak-cucu keturunan Shem, anaknya Nuh, seperti ras Arab, Yahudi, Asyiria dan Armenia, berbicara dengan bahasa Semit sebagai bahasa ibunya. Jadi, pada umumnya orang di dunia ketika ditanya “apakah Yahudi modern aslinya adalah dari keturunan Ibrani atau Semit”, mereka akan menjawab “Ya“!. Tapi itu salah!. Alias hal itu tidaklah benar. Yahudi dalam masyarakat modern saat ini tidak ada hubungannya dengan keturunan Ibrani kuno masa turunnya Bible. Selama beberapa dekade kita tidak pernah memikirkan masalah ini, bahkan sampai mempertanyakan asumsi dasarnya pun tidak.

Sebenarnya, berdasarkan fakta sejarah 95% Yahudi modern bukanlah merupakan keturunan Semit. Mereka adalah keturunan Turki – apa yang dikenal dengan sebutan suku bangsa Khazars.

“Suku bangsa Khazars datang bukan dari Jordan, akan tetapi dari Volga, bukan dari Kanaan, tetapi dari Kaukasus. Secara genetik mereka lebih dekat dengan suku bangsa Hun, Uigur dan Magyar daripada keturunan Ibrahim, Ishaq dan Yakub. Sejarah Kekaisaran Khazars, yang secara perlahan-lahan mulai muncul dari masa lalu, awalnya nampak seperti sebuah olok-olok, karena sebelumnya tidak pernah dimuat dalam sejarah (Arthur Koestler, The Thirteenth Tribe, Suku Ketigabelas).

Lebih lanjut Koestler menambahkan : “Bangsa Yahudi saat ini terbagi ke dalam dua kelompok: yaitu Yahudi Sephardim dan Ashkenazim. Yahudi Sephardim merupakan keturunan Yahudi yang sudah sejak lama menetap di Spanyol (Ibrani:Shepard) sampai mereka di usir dari Spanyol pada akhir abad ke lima belas. Pada tahun 1960-an, jumlah Yahudi Sephardim diperkirakan berjumlah 500.000 orang. Sedangkan pada waktu yang sama Yahudi Ashkenazim atau Yahudi Khazar berjumlah kira-lira 11 juta orang” (The Thirteenth Tribe, p.181)

The Jewish Encyclopaedia menjelaskan kepada kita mengenai bangsa Khazars : “Chazars: Penduduk yang aslinya bangsa Turki sejarah dan kehidupan awalnya bercampur dengan Yahudi di Rusia. Pada pertengahan kedua abad ke-6 suku bangsa Khazars pindah ke arah Barat. Kerajaan Khazars tegak didirikan di wilayah selatan Rusia, jauh sebelum didirikannya kekaisaran Rusia oleh bangsa Vangarian tahun 855M. Waktu itu kerajaan Khazars mencapai puncak kejayaannya dan sering melakukan peperangan. Dalam akhir abad ke-8 chagan atau raja Khazars bersama-sama dengan para bangsawan, dan sejumlah besar rakyatnya yang beragama pagan, memeluk agama Yahudi.”

Dengan bahan-bahan informasi hanya dari sumber Yahudi, kita dapat melihat bahwa mayoritas Yahudi saat ini tidak bisa mengaku sebagai asli keturunan Ibrani dan kemungkinan yang berhak adalah Palestina. Karena fakta tersebut, istilah “anti-Semitisme” tidak mengacu kepada Yahudi modern.

Seorang Yahudi keturunan Ibrani, Benyamin Freedman yang pernah aktif dalam gerakan Zionis dalam tahun 30-an dan tahun 40-an, dengan terang-terangan menjelaskan tujuan sebenarnya dibalik penggunaan istilah “anti-Semitisme” dengan menyatakan “istilah itu harus dihapuskan dari bahasa Inggris”.

Selanjutnya Freedman berkata : “Anti-Semitisme hanya melayani kepentingan Yahudi saat ini, dan istilah itu dimanfaatkan sebagai kata-kata untuk memfitnah. Apabila Yahudi merasa bahwa bila ada orang yang menentang tujuannya, mereka mendiskreditkan korbannya dengan menggunakan kata 'Anti-Semitisme' atau 'anti-Semitik' melalui semua saluran yang berada di bawah komandonya dan di bawah kontrolnya“ (Facts are Facts, Benjamin Freedman, p.73).

Yang paling terkenal dan paling kuat dari keluarga Khazars ini adalah keluarga Rothschild, yang nama keluarganya saja menggunakan nama Red Shield (Schild = Tameng, Roth = Merah) yang merupakan simbol bangsa Khazars.

Dari :  http://dzulqarnaindanyajujmajuj.blogspot.com/2009/11/antara-yahudi-asli-dan-yahudi-palsu.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar